Ketua Umum PSSI Erick Thohir. (Dok. PSSI) TODAYNEWS.ID — Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Erick Thohir merespons cepat pernyataan Komite Olimpiade Internasional (IOC). Lembaga itu sebelumnya meminta federasi olahraga internasional tidak menyelenggarakan ajang olahraga di Indonesia.
Pernyataan IOC muncul setelah Indonesia menolak memberikan visa kepada tim Israel. Tim tersebut seharusnya bertanding di Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 di Jakarta.
Erick menegaskan, keputusan pemerintah Indonesia memiliki dasar kuat dan jelas. Ia menyebut kebijakan itu diambil dengan mempertimbangkan prinsip keamanan nasional dan kepentingan publik.
“Kami di Kemenpora, sebagai wakil Pemerintah Indonesia, berpegang pada prinsip untuk menjaga keamanan, ketertiban umum dan kepentingan publik dalam setiap penyelenggaraan event internasional,” kata Erick dalam keterangannya, Kamis (23/10/2025).
Menurut Erick, langkah yang diambil pemerintah sejalan dengan hukum yang berlaku. Indonesia, ujarnya, tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel sehingga keputusan itu memiliki landasan legal yang tegas.
“Langkah ini sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” ujarnya. Ia menambahkan, prinsip tersebut juga bersumber dari semangat UUD 1945.
“Prinsip ini juga berdasarkan UUD 1945 yang menghormati keamanan dan ketertiban umum dan juga kewajiban Pemerintah Negara Indonesia untuk melaksanakan ketertiban dunia,” kata Erick menegaskan.
Ia menyampaikan bahwa keputusan untuk tidak menerima delegasi Israel merupakan bentuk konsistensi terhadap kebijakan luar negeri Indonesia. Pemerintah, katanya, tetap mengedepankan kehati-hatian dan prinsip kedaulatan dalam setiap penyelenggaraan acara internasional.
“Kami memahami bahwa keputusan ini membawa konsekuensi, di mana selama Indonesia tidak dapat menerima kehadiran Israel, IOC memutuskan bahwa Indonesia tidak dapat menjadi tuan rumah kejuaraan dunia, event Olimpiade, Youth Olympic Games, dan kegiatan lain di bawah payung Olimpiade,” ujar Erick.
Meski demikian, Erick memastikan komitmen pemerintah terhadap pengembangan olahraga nasional tidak akan surut. Kemenpora tetap fokus memperkuat fondasi olahraga di Tanah Air.
“Kemenpora dan Pemerintah tetap berkomitmen mempersiapkan blueprint pembangunan olahraga nasional, termasuk penguatan 17 cabang olahraga unggulan serta pembangunan pusat latihan tim nasional,” ujarnya.
Ia menilai bahwa keterlibatan Indonesia di pentas internasional tetap penting sebagai simbol diplomasi dan kebanggaan bangsa. Menurutnya, olahraga harus menjadi jembatan untuk memperkenalkan nilai dan kekuatan Indonesia di mata dunia.
“Indonesia akan terus berperan aktif dalam berbagai ajang olahraga di tingkat Asia Tenggara, Asia, maupun dunia, sehingga olahraga Indonesia dapat menjadi duta dan cerminan kedigdayaan bangsa di mata dunia,” pungkas Erick.