Menpora Erick Thohir enggan membahas Sepakbola saat Konferensi Pers persiapan SEA Games 2025, Kamis (16/10/2025). TODAYNEWS.ID — Satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menandai capaian penting di bidang kepemudaan dan olahraga. Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir mencatat delapan langkah strategis selama masa kerja Kabinet Merah Putih.
Dari delapan langkah tersebut, Erick menegaskan satu program prioritas yang akan terus dilanjutkan sesuai arahan Presiden. Program itu adalah penyusunan roadmap berkelanjutan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).
DBON yang ditetapkan melalui Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2021 menjadi rencana induk jangka panjang hingga 2045. Program ini bertujuan memperkuat tiga pilar utama olahraga Indonesia, yaitu pendidikan, masyarakat, dan prestasi.
Tujuan utama DBON adalah meningkatkan prestasi olahraga nasional hingga level Olimpiade. Selain itu, DBON ingin membangun ekosistem olahraga yang kuat, berkelanjutan, dan berorientasi pada prestasi jangka panjang.
Erick menyebut sistem pembinaan olahraga kini akan dibuat lebih kompetitif. “Kami akan mengusulkan reward and punishment, promosi dan degradasi. Jadi, semua cabor berkompetisi untuk meraih prestasi,” ujar Erick dalam keterangannya, Kamis (23/10/2025).
Dalam DBON terdapat 14 cabang olahraga unggulan yang mendapat prioritas pembinaan. Di antaranya bulutangkis, angkat besi, panjat tebing, panahan, menembak, serta wushu, karate, taekwondo, balap sepeda, renang, atletik, senam artistik, pencak silat, dan dayung.
Sebagian besar cabang unggulan itu kini menjalani pemusatan latihan nasional di Cibubur Youth Elite Sport Center (CYESC), Jakarta. Fasilitas ini menjadi sentra pengembangan atlet muda berbakat dari seluruh Indonesia.
Erick menegaskan bahwa status cabang unggulan tidak bersifat permanen. “Tentu bukan tidak mungkin tahun berikutnya atau dua tahun lagi, mereka kehilangan status olahraga unggulan,” tuturnya.
Ia menilai sistem promosi dan degradasi ini akan mendorong semangat kompetisi antar cabang olahraga. Langkah tersebut juga menjadi bentuk evaluasi bagi pelaksanaan DBON secara menyeluruh.
Selain pembinaan atlet, Erick menyoroti pentingnya koordinasi lintas sektor untuk memperkuat roadmap olahraga nasional. Momentum serah terima jabatan dari Dito Ariotedjo menjadi titik awal konsolidasi arah pembangunan olahraga hingga 2045.
“Rencana besok kita akan diskusi, saya akan mengundang semua bekas Menpora, apakah besok atau minggu depan, untuk kita konsolidasi roadmap,” ujarnya. Erick menilai keberlanjutan kebijakan penting agar setiap Menpora tidak berjalan sendiri-sendiri.
Selain fokus pada prestasi, Erick ingin olahraga menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat modern. “Jika dulu olahraga populer dilakukan melalui kegiatan senam sehat, saat ini bisa melalui acara seperti Car Free Day,” jelasnya.
Ia menilai olahraga berperan penting dalam menjaga kesehatan mental masyarakat di tengah tantangan zaman. Karena itu, agenda olahraga nasional akan diarahkan agar relevan dengan kebutuhan sosial dan psikologis generasi muda.
“Pusat pelatihan ini penting, karena kita harus bisa mengadopsi dari negara-negara berkembang yang memiliki fasilitas pelatihan luar biasa yang fokus ke Olimpiade tanpa mengesampingkan kelompok umur,” pungkas Erick.