TODAYNEWS.ID — Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengungkapkan Persib Bandung berpotensi tidak menjadi tuan rumah Piala Presiden 2025. Persib yang menjadi juara Liga 1 musim 2024/2025 seharusnya menjadi tuan rumah, namun bisa berubah jika tidak ada stadion pengganti yang sesuai standar di Bandung atau Jawa Barat.
Pasalnya, Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) dinilai tak layak pakai karena kerusakan parah. Kerusakan terjadi setelah oknum suporter bereaksi berlebihan selama perayaan gelar di GBLA dengan merusak rumput dan fasilitas lain di stadion seperti gawang dan sebagainya.
“Saya sedih ketika Persib Bandung juara, suporter kita overreacting,” kata Erick, Rabu (4/6/2025). Menurutnya, kerusakan fasilitas membuat GBLA tidak bisa menjadi tuan rumah.
Keputusan itu diambil oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bersama Ketua Steering Committee Piala Presiden, Maruarar Sirait. “Tadi diputuskan oleh pak gubernur, pak Ara, pak Glen, Stadion GBLA tidak bisa jadi tuan rumah karena rumputnya rusak, fasilitasnya rusak,” tegas Erick.
Kini panitia tengah mencari alternatif stadion lain. Jika tidak ada stadion yang sesuai standar, kemungkinan besar Piala Presiden tidak digelar di Jawa Barat.
“Kalau ternyata tidak ada lapangan yang di-approve, mungkin main tidak di Jawa Barat,” lanjut Erick. Ia menegaskan pentingnya kesiapan infrastruktur untuk menggelar turnamen besar.
Erick juga menyoroti dampak dari ulah suporter yang merugikan klub dan daerah. “Contoh ya lihat di Bandung kemarin, rugi, fasilitasnya harus dibenerin, tidak tahu Bandung dapat bantuan apa enggak,” ujarnya.
Ia mengingatkan bahwa suporter harus mulai introspeksi, bukan hanya klub atau liga. “Kita harus introspeksi, suporter introspeksi,” kata Erick menanggapi sanksi FIFA terbaru.
FIFA menjatuhkan sanksi pengurangan 15 persen kapasitas penonton saat laga Indonesia vs China di GBK. “Saya di sini karena kepercayaan FIFA dan pemerintah setelah peristiwa besar Tragedi Kanjuruhan,” ucapnya.
Soal izin suporter tandang musim depan, Erick menegaskan belum bisa diberikan. “Kalau ada suporter yang menjadi korban lagi gimana? Berdosa tidak kita?” tanyanya.
Erick mengingatkan bahwa sepak bola bukan sekadar hiburan. “Sepak bola bukan cuma entertainment. Kita tidak mau kan tetangga, keluarga kita gak pulang,” ujarnya.
Ia mencontohkan upaya Gubernur Jabar yang menanyai langsung identitas suporter. “Itu kita yang harus tanggung jawab, anak-anak harus pulang ke rumah itu loh,” tutup Erick dengan nada serius.
100 Total Count