x

DPRD Minta Warga Legowo Atas Penempatan Kontainer Sampah

waktu baca 2 menit
Rabu, 1 Okt 2025 13:40 2 Yunita

TODAYNEWS.ID – Penutupan lokasi pembuangan akhir ilegal (illegal dumping) di wilayah Rowosari Kota Semarang menimbulkan dampak lanjutan bagi beberapa wilayah di Kota Semarang.

Salah satunya dirasakan oleh warga RW 03 Kelurahan Sendangmulyo, yang kini kebingungan terkait penanganan sampah di wilayah mereka.

Ketiadaan titik buang resmi membuat warga mengusulkan pembentukan Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di lingkungan RW mereka.

Namun, seperti halnya di banyak wilayah lain, wacana penempatan kontainer sampah di satu titik wilayah menimbulkan pro dan kontra di antara warga dan pengurus RT setempat.

Menyikapi hal ini, Anggota DPRD Kota Semarang Fraksi PKS, Dini Inayati hadir dalam pertemuan mediasi untuk menyerap aspirasi serta menjelaskan berbagai potensi dampak dan manfaat keberadaan TPS di RW 03 Sendangmulyo.

“Pembahasan tentang lokasi TPS memang tidak mudah. Seringkali, warga yang wilayahnya menjadi ‘tuan rumah’ kontainer menyampaikan keberatan. Tapi ini adalah dilema yang harus kita hadapi bersama, dengan kepala dingin,” kata Dini di hadapan para perwakilan RT.

TPS 3R dan Peluang Pembangunan Infrastruktur Lingkungan

Dalam forum tersebut, Dini juga memaparkan bahwa keberadaan TPS bukan hanya solusi sementara, namun bisa menjadi peluang untuk pengembangan TPS 3R (Reduce, Reuse, Recycle), yang tidak hanya lebih ramah lingkungan tetapi juga berpotensi meningkatkan kualitas lingkungan dan ekonomi warga sekitar karena sampah yang masuk ke TPS 3R akan diolah serta bisa menjadi produk daur ulang yang harapannya menjadi penghasilan tambahan bagi pengelola TPS.

“Jika dikelola dengan baik dan benar, TPS tidak akan menimbulkan bau tidak sedap atau mengganggu warga. Bahkan bisa menjadi sumber penghasilan bagi pengelola dan masyarakat sekitar,” jelasnya.

Harus Ada Sikap Legowo dan Gotong Royong

Dini mengajak seluruh warga dan pengurus RT untuk memiliki sikap legowo dan gotong royong demi kebaikan bersama.

“Semua pihak harus bisa legowo agar ide baik ini bisa terealisasi. Sampah adalah urusan bersama, dan kita semua punya tanggung jawab yang sama untuk menyelesaikannya, syukur-syukur ada kesadaran bersama untuk bisa menuntasan persoalan sampah dari rumah masing-masing warga” tuturnya.

Pertemuan malam itu menjadi langkah awal penting dalam membangun kesadaran kolektif bahwa persoalan sampah harus ditangani secara bijak, terencana, dan partisipatif.

Post Views3 Total Count

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    Pilkada & Pilpres

    INSTAGRAM

    19 hours ago
    19 hours ago
    1 day ago
    1 day ago

    LAINNYA
    x
    x