TODAYNEWS.ID – Anggota Komisi VIII DPR RI Hidayat Nur Wahid, mengapresiasi pernyataan terbuka dari Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) yang akhirnya meminta maaf atas terus terjadinya keracunan pada para siswa usai santap menu program MBG.
Terlebih, BGN menyatakan bertanggung jawab untuk para korban, dan akan menutup puluhan SPPG yang mengakibatkan terjadinya tragedi keracunan. Selain itu, BGN juga menegaskan akan mengevaluasi agar kasus keracunan massal itu tidak terjadi lagi.
“Seharusnya sejak dari awal sikap dari pejabat di BGN, bukan malah mengecilkan korban dan mencari dalih yang tidak menjadi solusi,” kata HNW sapaan akrabnya, pada Sabtu (27/9/2025).
Sedangkan terkait aspek pemenuhan gizi bagi penerima manfaat prgoram MBG, pimpinan BGN juga harus memastikan masalah keracunan seperti ini tak lagi terulang.
“Sikap pejabat terkait, seperti pimpinan BGN harus mampu menjawab dan mengatasi fakta terjadinya keracunan massal yang terjadi di berbagai tempat dengan korban yang makin banyak,” ujarnya.
Pasalnya kata HNW, berdasarkan catatan Koalisi Masyarakat Sipil, jumlah korban keracunan MBG sejauh ini sudah mencapai 6.452 siswa yang menjadi korban.
“Menurut catatan dari Koalisi Masyarakat Sipil, jumlah korban malah sudah mencapai 6.452 siswa per 21 September 2025,” urainya.
Lebih lanjut, HNW yang juga Wakil Ketua MPR RI itu mendesak evaluasi program MBG sebaiknya dilakukan secara parsial per lokasi dengan desentralisasi, maupun secara nasional.
“Evaluasi pelaksanaan program MBG baik secara parsial per lokasi dengan desentralisasi, maupun secara nasional juga perlu segera diselenggarakan, dalam rangka menghentikan tragedi keracunan, menyelamatkan anak-anak dan menjaga kepercayaan publik terhadap program MBG yang bertujuan baik ini,” pungkasnya.
Sebelumnya, Wakil Kepala BGN Nanik S Deyang, menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada publik buntut maraknya kasus keracunan yang terus terjadi kepada siswa usai menyantap menu MBG.
“Dari hati saya yang terdalam, saya mohon maaf atas nama BGN, atas nama seluruh SPPG di Indonesia, saya mohon maaf,” kata Nanik dalam konferensi pers di Kantornya, Jakarta, Jumat (26/9).
Nanik menyatakan BGN bertanggung jawab penuh atas seluruh kasus keracunan ini. Ia memastikan bahwa BGN akan menanggung sepenuhnya biaya bagi korban.
“Dan mengalami masalah kami bertanggung jawab penuh dan membiayai semuanya untuk atas apa yang terjadi,” jelas Nanik.
Tidak ada komentar