TODAYNEWS.ID – Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan pastikan keselamatan 442 penumpang jemaah haji kloter 12 Debarkasi Jakarta-Bekasi dari ancaman bom.
Pilot pesawat Saudia Airlines SV 5276 rute Jeddah-Jakarta memilih mengalihkan penerbangan ke Bandar Udara Kualanamu, Medan. Keputusan ini diambil setelah adanya ancaman bom lewat email. Koordinasi dengan pihak terkait langsung dilakukan untuk penanganan cepat.
Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah II-Medan, Asri Santosa, menyampaikan pesawat mendarat di Kualanamu dan langsung dilakukan penanganan darurat.
“Setelah pesawat mendarat, dilakukan pemeriksaan seluruh penumpang dan kru. Selanjutnya, kabin pesawat dan bagasi diperiksa,” ujarnya.
Pemeriksaan ini dikerjakan bersama Tim Gegana POLRI, Tim Penjinak Bom dari Polda, TNI AD, TNI AU, serta petugas keamanan dan pemadam kebakaran bandara.
Operasi penerbangan di Kualanamu tetap berjalan lancar dan tidak terganggu.
“Bandara Kualanamu terus beroperasi dan penanganan dilakukan di area isolasi agar tidak menghambat pesawat lainnya,” tambah Asri.
Pemeriksaan selesai pada pukul 18.47 WIB dan tidak ditemukan bom atau bahan peledak. Semua penumpang dan kru menginap di penginapan terdekat. Pesawat dijadwalkan terbang kembali ke Soekarno-Hatta keesokan paginya (18/6).
Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Lukman F. Laisa, memberikan apresiasi pada semua pihak yang cepat tanggap.
“Kami hargai kerja keras operator penerbangan, Komite Keamanan Bandara Kualanamu, Pemerintah Daerah, dan pihak terkait lain yang menjamin situasi aman dan terkendali,” ujar Lukman.
“Penanggulangan keadaan darurat ini sesuai Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 140 Tahun 2015 dan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor PR 22 Tahun 2024,” tambahnya.