x

Dirut Pertamina Minta Maaf Terkait Kasus Tata Kelola Minyak, Siap Dukung Proses Hukum

waktu baca 2 menit
Senin, 3 Mar 2025 15:00 142 Afrizal Ilmi

JAKARTA, Todaynews.id — Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri, menyampaikan permohonan maaf atas kasus hukum terkait tata kelola minyak mentah dan produk kilang.

Kasus ini melibatkan Pertamina, sub-holding, serta kontraktor kontrak kerja sama pada periode 2018-2023.

Simon mengakui bahwa kasus ini menjadi ujian besar bagi Pertamina. Ia juga mengapresiasi langkah Kejaksaan Agung dalam mengungkap dugaan pelanggaran hukum yang terjadi.

“Dalam kesempatan ini, saya sebagai Direktur Utama Pertamina menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada rakyat Indonesia atas peristiwa yang terjadi beberapa hari terakhir,” ujar Simon dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (3/3/2025).

Ia menambahkan bahwa kasus ini merupakan pukulan besar bagi perusahaan. Namun, pihaknya berkomitmen untuk membantu proses hukum dengan menyajikan data dan keterangan tambahan yang dibutuhkan.

“Pertamina siap mendukung Kejaksaan Agung agar kasus ini berjalan sesuai ketentuan. Kami juga berkomitmen menjalankan prinsip Good Corporate Governance dalam setiap kegiatan perusahaan,” lanjutnya.

Simon menegaskan bahwa Pertamina akan menjadikan peristiwa ini sebagai momentum perbaikan. Evaluasi menyeluruh akan dilakukan untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas perusahaan.

Jika ada tindakan yang melukai kepercayaan masyarakat, Simon kembali meminta maaf. Ia menegaskan bahwa Pertamina telah membentuk tim crisis centre guna mengevaluasi seluruh proses bisnis, terutama dalam aspek operasional.

“Kami berkomitmen memperbaiki tata kelola agar lebih baik ke depannya. Sebagai pucuk pimpinan, saya akan berdiri di garis terdepan memastikan Pertamina tetap menjadi kepercayaan dan kebanggaan rakyat Indonesia,” katanya.

Simon menutup pernyataannya dengan kembali menegaskan permintaan maaf atas kasus ini. Ia berharap masyarakat tetap memberikan dukungan agar Pertamina bisa melewati masa sulit ini.

Sementara itu, Kejaksaan Agung terus mendalami kasus tersebut. Langkah hukum akan tetap berjalan untuk memastikan adanya transparansi dan pertanggungjawaban.

Dengan adanya evaluasi internal dan proses hukum yang berlangsung, Pertamina berharap bisa memperbaiki sistem tata kelola. Reformasi internal menjadi langkah utama agar kasus serupa tidak terulang di masa depan.

Post Views143 Total Count
LAINNYA
x