TODAYNEWS.ID – Pemerintah Kota (Pemkot) Melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bandung dan kewilayahan akan lebih aktif berpatroli rutin di titik-titik rawan tempat nongkrong terutama di malam hari.
Hal ini menyusul meningkatnya temuan remaja yang terlibat dalam aktivitas berisiko, termasuk konsumsi minuman keras dan obat-obatan terlarang.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan mengungkapkan, kenyamanan cuaca Bandung di malam hari memang kerap dimanfaatkan sebagian warga untuk berkumpul. Namun, ada kecenderungan aktivitas ini disalahgunakan oleh sebagian anak muda.
“Kota Bandung ini cuacanya memang nyaman. Duduk nongkrong bisa menghangatkan diri, tapi ada yang menghangatkan diri dengan ciu dan obat-obatan keras. Ini yang sangat mengkhawatirkan,” ujar Farhan.
Ia mengungkapkan, pentingnya pendekatan yang humanis terhadap anak-anak yang terlibat dalam aktivitas tersebut.
“Anak-anak ini bukan pelaku kejahatan. Kita harus melihat mereka dari perspektif perlindungan anak. Mereka butuh dibina dan diselamatkan, bukan dihukum,” tegasnya.
Farhan memerintahkan Dinas Pendidikan, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, serta Dinas Sosial untuk segera menyusun program terintegrasi bagi anak-anak usia 12 hingga 15 tahun. Program ini akan melibatkan kolaborasi dengan kepolisian dan TNI serta menjangkau SD dan SMP.
Dalam upaya nyata, Farhan mengikuti patroli malam bersama tim Prabu Soreh Salabandung pada Sabtu lalu. Patroli yang dimulai pukul 10 malam hingga 1 pagi itu menemukan fakta sejumlah anak SD dan SMP terjaring karena sudah mengonsumsi minuman kopi.
“Ini sangat memprihatinkan. Bahkan ada yang masih anak-anak sudah terkena dampak. Di sisi lain, banyak juga usia produktif 20 sampai 30 tahun yang mengonsumsi obat keras dicampur alkohol tinggi. Ini krisis yang harus kita tangani bersama,” ungkapnya.
Untuk itu, Farhan meminta camat dan lurah di Kota Bandung lebih proaktif dan intensif melakukan patroli pengamanan khususnya di wilayah yang rawan menjadi tempat berkumpul pada malam hari.
“Kita harus hadir di tengah masyarakat. Kewilayahan harus sigap menjaga warganya, terutama anak-anak kita. Ini bukan soal keamanan semata, tapi soal masa depan generasi kita,” tuturnya.***
Tidak ada komentar