TODAYNEWS.ID — Penyerang andalan Oxford United dan Timnas Indonesia, Ole Romeny, harus mengakhiri kiprahnya di Piala Presiden 2025 lebih cepat.
Cedera yang dialaminya saat melawan Arema FC memaksanya menepi tanpa kepastian waktu pulih.
Laga tersebut awalnya menjadi panggung gemilang bagi Romeny yang tampil impresif sejak peluit awal. Ia mencetak gol cepat di menit ke-9 yang sempat membawa Oxford unggul atas lawannya.
Namun hanya berselang empat menit, momen berubah menjadi malapetaka. Gelandang Arema FC, Paulinho, melakukan tekel keras yang membuat Romeny tersungkur kesakitan.
Meski sempat mencoba bertahan di lapangan, Romeny akhirnya harus ditandu keluar. Raut kekhawatiran tampak dari rekan-rekannya dan penonton yang memadati stadion.
Pelatih Oxford segera menggantikannya dengan Louie Sibley. Setelah pemeriksaan medis dilakukan, tim memastikan Romeny absen di partai final melawan Port FC.
Kehilangan Romeny menjadi pukulan bagi Oxford United yang bertumpu padanya di lini depan. Turnamen pun kehilangan salah satu pemain paling bersinar di babak penyisihan.
Meski kecewa, Romeny tetap menunjukkan sikap positif dan rendah hati. Ia mengunggah pesan emosional melalui akun Instagram pribadinya.
“Terima kasih Indonesia!! Sambutan yang kami terima sungguh luar biasa, sangat berarti. Sayangnya, saya harus mengundurkan diri karena cedera yang tampaknya serius,” tulisnya.
Romeny merasa pengalaman bermain di Indonesia sangat membekas dalam hatinya. Ia menyebut atmosfer pertandingan dan dukungan suporter sebagai sesuatu yang istimewa.
Pesan Romeny juga mencerminkan tekadnya untuk segera pulih dari cedera. Ia ingin kembali berlaga secepat mungkin dan tak sabar menyapa penggemar lagi.
“Saya akan melakukan apa pun agar bisa kembali secepat mungkin. Terima kasih atas semua pesannya. Selalu dinantikan!” lanjutnya.
Cedera ini memang menyakitkan, namun tidak menyurutkan semangat Romeny untuk terus berjuang. Ia menjadi simbol bagaimana Piala Presiden 2025 bukan hanya ajang kompetisi, tetapi juga ruang ikatan emosional antara pemain dan publik Indonesia.
Tidak ada komentar