x

BNPB Tinjau Lokasi Bencana di Sukabumi, Antisipasi Cuaca Ekstrem dengan Modifikasi Cuaca

waktu baca 2 menit
Minggu, 9 Mar 2025 20:30 143 Afrizal Ilmi

TODAYNEWS.ID — Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengunjungi wilayah terdampak bencana banjir dan longsor di Kecamatan Simpenan dan Pelabuhan Ratu, Sukabumi.

Ia meminta Pemerintah Kabupaten Sukabumi untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem.

Suharyanto mengingatkan bahwa periode 10-20 Maret berpotensi terjadi hujan lebat yang bisa memicu bencana susulan.

Untuk mengantisipasinya, ia mengusulkan penerapan operasi modifikasi cuaca (OMC) sejak dini.

“Karena Sukabumi sangat khusus, kalau nanti akan dilakukan OMC dan Bupati berkeinginan. Saya akan meminta BMKG untuk menganalisis khusus Sukabumi, wilayah mana yang bahaya,” ujar Suharyanto kepada Bupati Sukabumi, Asep Japar.

Saat ini, empat pesawat telah disiagakan untuk melakukan OMC di wilayah Jabodetabek. Langkah ini bertujuan mengurangi curah hujan berlebihan yang berpotensi menyebabkan banjir dan longsor.

Selain membahas cuaca ekstrem, BNPB juga mengevaluasi penanganan bencana yang sudah berjalan. Suharyanto menegaskan bahwa operasi pencarian korban berlangsung selama tujuh hari, namun dapat diperpanjang jika ada permintaan warga.

“Apabila warga sudah mengikhlaskan, operasi pencarian dapat dihentikan,” tambahnya. Ia juga meminta pihak Kodim untuk berkoordinasi dengan keluarga korban yang masih hilang.

Untuk pemulihan pasca-bencana, BNPB meminta bantuan personel untuk membersihkan sampah dan sisa material longsor. Jika masih ada genangan, Suharyanto meminta agar air segera dipompa agar tidak menghambat aktivitas warga.

Dalam hal bantuan logistik, BNPB menyarankan pemda mengkaji opsi antara dapur umum atau distribusi paket sembako. Hal ini sesuai dengan arahan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka setelah meninjau lokasi bencana.

Suharyanto juga meminta pemerintah daerah mendata jumlah keluarga yang rumahnya mengalami kerusakan. Bantuan stimulan akan diberikan sesuai kategori kerusakan, sementara lahan relokasi harus disiapkan oleh pemda.

Untuk infrastruktur, BNPB memastikan jembatan Cidadap yang rusak akan segera dibangun jembatan darurat atau bailey. Setelah Lebaran, Kementerian PUPR akan membangun jembatan permanen di lokasi tersebut.

Data BNPB per 7 Maret 2025 mencatat 155 rumah terdampak banjir dan satu rumah mengalami rusak berat. Sementara itu, tanah longsor menyebabkan enam rumah rusak berat, delapan rusak sedang, dan sembilan rusak ringan.

Selain rumah, kerusakan juga terjadi pada enam jembatan, dengan tiga rusak berat dan tiga rusak sedang. BNPB juga memantau ada 26 rumah yang berada di zona rawan longsor dan terancam terkena dampak lebih lanjut.

Untuk memastikan pemulihan berjalan optimal, BNPB telah menugaskan pejabat dan personel khusus guna mendampingi BPBD setempat. Langkah ini dilakukan agar penanganan darurat banjir dan longsor di Sukabumi bisa lebih efektif.

 

Post Views142 Total Count
LAINNYA
x