TODAYNEWS.ID – Tim Penggerak PKK Jawa Tengah berupaya memperkuat kapasitas kelembagaan PKK di daerah-daerah prioritas.
Salah satu caranya dengan menggelar Pelatihan Penguatan Kelembagaan PKK di Daerah Prioritas Provinsi Jateng di Kabupaten Sragen.
Sekretaris TP PKK Jawa Tengah, Ema Rachmawati menuturkan, kegiatan itu ditujukan agar pengurus TP PKK desa dan kecamatan lebih memahami peran kelembagaan secara utuh. Salah satu fokusnya, pengelolaan keluarga sehat melalui perencanaan dan manajemen keluarga.
Selain di Sragen, kegiatan serupa juga direncanakan berlangsung di Purworejo, Banjarnegara, dan Magelang.
“Mereka melakukan pelatihan selama dua hari. Nanti pada bulan November, kami melakukan pemantauan (monitoring), untuk memeriksa bantuan yang telah diberikan,” kata Erna, Rabu (17/9/2025).
Ketua Tim PKK Jawa Tengah, Nawal Arafah Yasin menegaskan, pelatihan itu menjadi sarana penting untuk memperkuat pemahaman pengurus dalam menjalankan 10 program pokok PKK.
Menurutnya, program PKK tidak sekadar rutinitas, tetapi harus menjawab isu-isu nyata yang berkembang di masyarakat.
“Di Jawa Tengah, kita harus memetakan persoalan ibu dan anak, mulai dari angka kematian ibu dan bayi, pernikahan anak, kekerasan terhadap perempuan dan anak, hingga persoalan sampah yang mencapai 5 juta ton per tahun,” ujar Nawal.
Ia menambahkan, TP PKK Jawa Tengah juga menyusun program yang diarahkan untuk menjawab persoalan-persoalan tersebut.
Salah satunya, rencana peluncuran program Gemah Ripah yaitu Gemar Olah Sampah, Rizki Keluarga Melimpah. Harapannya, tidak hanya mengurangi sampah, tetapi juga menambah pendapatan keluarga.
“Ini penting, karena menambah rupiah di keluarga. Jadi program PKK bisa menjawab kebutuhan nyata,” ucapnya.
Menurutnya, kegiatan itu tidak berhenti pada pelatihan semata. TP PKK Jawa Tengah juga menyiapkan mekanisme evaluasi berkelanjutan.
“Apa saja yang perlu ditingkatkan, apa yang harus diubah strateginya, nanti akan kita lihat bersama,” ungkapnya.
Ketua Tim PKK Sragen, Linda Sigit Pamungkas, menyambut baik pelatihan tersebut. Dia menilai kejadian seperti ini jarang terjadi.
“Belum tentu setahun sekali ada kegiatan. Kami siap belajar,” jelasnya.
Tidak ada komentar