Langkah ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, terhenti di babak kedua Kumamoto Masters Japan 2025. (Dok. PBSI) TODAYNEWS.ID — Langkah ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, terhenti di babak kedua Kumamoto Masters Japan 2025. Pasangan peringkat satu Indonesia itu kalah dari unggulan ketiga asal Jepang, Yuki Fukushima/Mayu Matsumoto.
Bertanding di Kumamoto Prefectural Gymnasium, Kamis (13/11/2025) pagi WIB, Apri/Fadia menyerah dua gim langsung 10-21 dan 16-21. Keduanya gagal mengembangkan permainan cepat yang menjadi andalan mereka.
Sejak awal gim pertama, Apri/Fadia sudah kesulitan keluar dari tekanan. Mereka tertinggal 3-11 saat interval dan semakin tertekan oleh permainan agresif pasangan Jepang.
Kesalahan sendiri juga kerap muncul dari Apri/Fadia. Akibatnya, jarak poin semakin melebar hingga berakhir 10-21 untuk Fukushima/Matsumoto.
Memasuki gim kedua, Apri/Fadia mencoba bangkit dan memperbaiki pola permainan. Mereka sempat mendekati perolehan angka lawan di kedudukan 9-11.
Namun, Fukushima/Matsumoto kembali menemukan ritme terbaiknya. Empat poin beruntun membuat jarak melebar lagi dan menutup laga dengan skor 16-21.
Kekalahan ini menandai langkah terhenti bagi Apri/Fadia di turnamen BWF Super 500 tersebut. Padahal, keduanya datang dengan motivasi tinggi setelah hasil positif di turnamen sebelumnya.
“Hari ini lawan bermain dengan mengantisipasi permainan cepat kami. Selain itu, eksekusi permainan cepat kami tidak sesuai rencana. Kurang tenang, terburu-buru, dan akhirnya membuat banyak ragu-ragu,” kata Apriyani usai pertandingan.
“Di gim kedua kami terus berusaha, coba balikin pola permainan dan hawanya lagi, tapi memang belum hari ini untuk bisa membalikkan keadaan dan menang,” ujarnya menambahkan.
Apriyani menilai hasil kali ini menjadi bahan evaluasi penting. Ia menegaskan bahwa keduanya akan belajar memperbaiki ketenangan dalam menghadapi tekanan lawan.
“Hasil hari ini membawa pelajaran yang berharga buat kami. Belajar lagi setiap pukulan harus ada tujuannya dan harus bisa lebih tenang,” katanya.
Sementara itu, Fadia mengakui kekuatan lawan yang sudah solid sebagai pasangan tetap selama satu tahun terakhir. Menurutnya, Fukushima/Matsumoto tampil lebih matang dan konsisten.
“Yuki/Mayu sudah berpasangan satu tahun dan mereka punya hasil yang lumayan bagus. Mereka punya speed dan power serta pola yang cukup berbeda dari Yuki/Sayaka dulu atau beberapa pasangan Jepang lainnya,” ujar Fadia menutup.