x

Ana/Trias Gagal ke Perempatfinal Arctic Open 2025

waktu baca 2 menit
Kamis, 9 Okt 2025 17:37 1 Afrizal Ilmi

TODAYNEWS.ID — Langkah ganda putri Indonesia, Febriana Dwipuji Kusuma/Meilysa Trias Puspitasari, harus terhenti di babak kedua Arctic Open 2025. Ana/Trias takluk dari pasangan Malaysia, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan, dua game langsung 15-21 dan 13-21.

Pertandingan berlangsung sengit di awal gim pertama sebelum Ana/Trias kehilangan ritme permainan. Mereka kerap kesulitan menembus pertahanan rapat pasangan unggulan kedua tersebut.

Ana/Trias mengakui performa mereka kali ini tidak memuaskan. Banyak kesalahan sendiri membuat peluang mereka untuk menang menguap begitu saja.

“Main hari ini kurang puas dengan performa kami. Kami banyak sekali melakukan kesalahan sendiri, bola-bola gampang yang seharusnya tidak mati malah mati sendiri,” kata Ana usai laga.

Pasangan muda ini menolak menjadikan minimnya waktu bermain sebagai alasan kekalahan. Mereka menegaskan sudah melakukan persiapan matang dan tidak mengalami masalah adaptasi.

“Bukan alasan karena kami baru pertama turun bertanding setelah mendapat bye di babak pertama, kami juga sudah latihan dan mempersiapkan diri dengan baik. Tidak ada kendala dengan adaptasi lapangan,” bebernya.

Ana menilai mereka terlalu terburu-buru menghadapi pola permainan lawan. Pearly/Thinaah tampil lebih sabar dan memancing Ana/Trias untuk berbuat kesalahan.

“Kami kurang sabar sementara Pearly/Thinaah bermain lebih sabar dengan terus mengolah dulu permainan. Tidak langsung menyerang bahkan memancing kami untuk menyerang mereka, ketika kami salah buang baru mereka mengambil kesempatan dari sana,” paparnya.

Dari segi pola, Ana menyebut permainan kali ini tak jauh berbeda dengan pertemuan sebelumnya di China Masters 2025. Namun, performa mereka saat itu jauh lebih stabil.

Ana/Trias sempat memaksa Pearly/Thinaah bermain rubber game di China Masters. Ketika itu, mereka minim melakukan kesalahan sendiri dan mampu memberi tekanan lebih besar.

“Dibandingkan pertemuan di China Masters, sebenarnya sama, pola permainan kami dan mereka juga mirip, bermain panjang tapi hari ini kami banyak mati sendiri,” ujar Ana.

Ia menilai perbedaan utama terletak pada konsistensi dan fokus sepanjang laga. Kesalahan kecil justru menjadi penentu hasil akhir pertandingan.

“Saat di China kami bisa tahan dan tidak gampang melakukan kesalahan jadi pertandingan bisa ketat,” pungkasnya.

 

Post Views2 Total Count

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    Pilkada & Pilpres

    INSTAGRAM

    23 hours ago
    23 hours ago
    24 hours ago
    1 day ago

    LAINNYA
    x
    x