Alwi Farhan mengalahkan Moh Zaki Ubaidillah pada laga final tunggal putra badminton SEA Games 2025. (Dok. PBSI)TODAYNEWS.ID — Alwi Farhan berhasil meraih medali emas tunggal putra cabang badminton SEA Games 2025. Ia mengalahkan Moh Zaki Ubaidillah pada laga final yang digelar di Thammasat University, Rangsit Campus, Bangkok, Minggu (14/12/2025).
Final tunggal putra mempertemukan dua wakil Indonesia. Alwi Farhan dan Moh Zaki Ubaidillah sama-sama melaju ke partai puncak setelah menyingkirkan dua pemain Malaysia di babak semifinal.
Pada gim pertama, Alwi sempat memimpin di awal pertandingan. Namun Ubed, sapaan Moh Zaki Ubaidillah, mampu membalikkan keadaan dengan meraih lima poin beruntun dan unggul 7-5.
Kedua pemain kemudian saling mengejar poin. Ubed menutup interval gim pertama dengan keunggulan 11-9.
Usai interval, Ubed tampil lebih dominan dengan mencetak empat poin tanpa balas. Meski Alwi sempat memperkecil ketertinggalan, Ubed akhirnya menutup gim pertama dengan kemenangan 21-13.
Memasuki gim kedua, Alwi tampil agresif sejak awal. Pemain berusia 20 tahun itu langsung unggul 5-0 dan tidak memberi ruang Ubed mengembangkan permainan.
Alwi terus menjaga jarak setelah unggul 11-4. Ia menutup gim kedua dengan kemenangan telak 21-8 dan memaksa pertandingan berlanjut ke gim penentuan.
Pada awal gim ketiga, skor sempat imbang 3-3. Setelah itu, Alwi melesat dengan delapan poin beruntun dan memimpin jauh 10-3.
Ubed sempat menambah satu poin sebelum interval. Alwi tetap unggul 11-5 saat memasuki jeda gim ketiga.
Selepas interval, Alwi kembali menambah keunggulan dan menjaga ritme permainan. Ia memastikan medali emas setelah menang 21-12 atas Ubed.
Emas ini menjadi medali emas kedua Indonesia di cabang badminton SEA Games 2025. Sebelumnya, Indonesia lebih dulu meraih emas dari nomor beregu putra.
“Alhamdulillah gelar ini saya tidak pernah sangka akan datang dengan apa yang sudah saya lalui selama sepanjang tahun ini,” ujar Alwi Farhan. Ia mengakui perjalanan menuju SEA Games penuh dengan tantangan berat.
“Ini karena berkat rezeki yang Allah kasih dan dukungan dari orang tua, dari pelatih, dan juga psikolog saya yang selalu menemani saya setiap hari,” lanjut Alwi. Ia juga memuji permainan Ubed yang dinilainya sudah berada di level atas meski masih berusia 18 tahun.
Moh Zaki Ubaidillah tetap bersyukur meski harus puas dengan medali perak. “Saya mau ucap syukur, alhamdulillah sudah bisa bermain dengan lancar walaupun hasilnya kurang memuaskan,” kata Ubed.
Ia mengakui performanya menurun pada gim kedua. “Di luar itu, Alwi bermain sangat baik, sangat cerdik dan semangatnya luar biasa,” ujarnya, seraya menegaskan tekad untuk terus mengejar prestasi ke depan.