TODAYNEWS.ID – Ratusan pengemudi truk dari berbagai wilayah memadati jalur masuk Kota Surabaya, Kamis (19/6/2025), dalam aksi unjuk rasa menolak penerapan kebijakan Zero Over Dimension Over Load (ODOL).
Aksi yang dipusatkan di sejumlah titik strategis ini membuat arus lalu lintas lumpuh, terutama di kawasan bawah jembatan Tol Waru–Juanda dan sepanjang Jalan Raya Taman, Kabupaten Sidoarjo.
Sejak pagi hari, para sopir mulai berkumpul dan memarkir truk mereka di badan jalan. Kendaraan berat ini memenuhi ruas jalan hingga menyebabkan antrean kendaraan mengular hingga lima kilometer lebih.
Pantauan di lapangan, sejumlah spanduk bernada kritis terpampang di bagian depan truk. Beberapa di antaranya bertuliskan “Kami bukan beban, kami penopang ekonomi,” “ODOL dipenjara, koruptor dipelihara,” hingga “Demi sesuap nasi, kami terancam kriminalisasi.”
Kanit Penegakan Hukum Satlantas Polresta Sidoarjo, AKP Ony Purnomo, mengatakan bahwa massa mulai berkumpul sejak pukul 08.47 WIB dan langsung melakukan pemblokiran jalan.
“Jumlah truk yang ikut aksi diperkirakan mencapai lebih dari 250 unit. Mereka melintas perlahan menuju Bundaran Waru dan mengarah ke pusat kota,” jelas Ony.
Kemacetan tidak terhindarkan dan berdampak pada jalur utama menuju Surabaya. Berdasarkan data kepadatan lalu lintas, antrean kendaraan telah mencapai kawasan turunan Flyover Trosobo.
Menurut informasi, aksi ini akan dilanjutkan ke Kantor Dinas Perhubungan Jawa Timur dan Mapolda Jatim. Para sopir mendesak pemerintah meninjau ulang kebijakan ODOL yang menurut mereka akan berdampak besar terhadap penghidupan mereka.
“Kami terima informasi bahwa tujuan utama mereka adalah menyampaikan keberatan atas regulasi ODOL yang akan diberlakukan lebih ketat tahun ini,” tambah Ony.
Pihak kepolisian terus melakukan pengamanan dan pengaturan lalu lintas guna mengurai kemacetan serta menjaga ketertiban selama aksi berlangsung.
Tidak ada komentar