x

Presiden Iran Bersumpah Bakal Balas Ancaman Donald Trump

waktu baca 2 menit
Rabu, 31 Des 2025 09:00 2 Dhanis Iswara

TODAYNEWS.ID – Presiden Republik Islam Iran, Masoud Pezeshkian, mengeluarkan pernyataan keras dan tegas terhadap ancaman terbaru Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tentang serangan baru terhadap Iran.

Pezeshkian bersumpah bahwa setiap agresi yang mengarah kepada negaranya akan dibalas dengan respons yang sangat keras dan membuat AS menyesalinya.

“Tanggapan Republik Islam Iran terhadap setiap agresi tirani akan dibalas keras dan menimbulkan penyesalan,” tulis Presiden Pezeshkian dalam sebuah pesan di platform media sosial X miliknya @drpezeshkian, pada Selasa (30/12/2025).

Melansir kantor berita resmi Iran, Presstv, bahwa Trump mengancam akan menghancurkan setiap upaya Teheran yang bersikeras memajukan program nuklirnya atau meningkatkan kemampuan rudal balistiknya.

“Saya harap mereka tidak mencoba membangun kekuatan lagi karena jika mereka melakukannya, kita tidak akan punya pilihan selain segera memberantas pembangunan kekuatan itu,” kata Trump dalam konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Florida pada, Senin (29/12).

Trump juga mengklaim bahwa serangan AS di masa depan terhadap Iran akan lebih besar dari perang 12 hari dengan Israel pada bulan Juni lalu yang menyerang tiga situs nuklir Iran.

“Mungkin akan lebih dahsyat daripada sebelumnya,” tambah Trump.

Pernyataan ini menandai pertama kalinya Trump secara eksplisit mengancam tindakan militer terhadap program rudal konvensional Iran, yang merupakan landasan doktrin pertahanan negara tersebut.

Sementara itu, Ali Shamkhani seorang Penasihat Politik Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei, memperingatkan bahwa kesalahan perhitungan apa pun oleh para agresor akan memicu tanggapan keras segera dari Iran.

“Kemampuan rudal dan pertahanan Iran tidak dapat dibatasi atau berdasarkan izin. Setiap agresi akan menghadapi respons keras yang langsung dan melampaui imajinasi para perencanaannya,” tulis Shamkhani di akun X, pada Senin (29/12).

Selama beberapa dekade, Republik Islam telah menekankan bahwa program misilnya semata-mata bersifat pencegahan dan penting untuk melindungi rakyatnya di wilayah yang dipenuhi pangkalan militer Amerika dan pendudukan yang didukung Barat.

Teheran secara tegas menolak tuntutan baru-baru ini dari kekuatan Barat untuk membatasi jangkauan rudalnya hingga 500 kilometer, dengan menyatakan bahwa pembatasan tersebut akan membuat negara itu tidak berdaya menghadapi ancaman jarak jauh.

Selain itu, Teheran menolak tuntutan Trump untuk membongkar infrastruktur nuklirnya, menyebutnya sebagai pelanggaran terhadap NPT (Perjanjian Non-Proliferasi).

Sebaliknya, para pejabat Iran menyerukan kepada Washington untuk mengakhiri keterlibatannya dalam kekejaman Israel dan meninggalkan kebijakan “tekanan maksimum” terhadap negara tersebut.

Pilkada & Pilpres

INSTAGRAM

21 hours ago
21 hours ago
1 day ago
1 day ago

LAINNYA
x
x