PSSI resmi menunjuk Yudai Yamamoto sebagai wasit asing full-time pertama dalam sejarah sepak bola Indonesia. TODAYNEWS.ID — PSSI resmi menunjuk Yudai Yamamoto sebagai wasit asing full-time pertama dalam sejarah sepak bola Indonesia. Langkah ini menjadi terobosan federasi untuk meningkatkan kualitas perwasitan dan menjaga kredibilitas kompetisi, khususnya BRI Super League.
Penunjukan tersebut diumumkan dalam konferensi pers PSSI yang dihadiri sejumlah pemangku kepentingan. Hadir dalam kesempatan itu Direktur Kompetisi I-League Asep Saputra, Ketua Komite Wasit PSSI Yoshimi Ogawa, General Manager PT LIB Takeyuki Oya, serta Yudai Yamamoto.
Program wasit asing full-time ini dirancang sebagai bagian dari pengembangan perwasitan nasional. PSSI merencanakan penerapannya mulai paruh kedua kompetisi sebagai proyek percontohan.
Asep Saputra menyebut kebijakan ini sebagai langkah penting dalam reformasi perwasitan. Program tersebut disebut dapat diperluas sesuai dengan kebutuhan kompetisi ke depan.
“Salah satu langkah penting adalah menghadirkan wasit profesional full-time, dimulai pada paruh kedua kompetisi BRI Super League 2026, dan bisa diperluas jika dibutuhkan,” ujar Asep.
Ia menambahkan bahwa perkembangan kompetisi nasional menuntut kualitas kepemimpinan wasit yang lebih baik. Standar profesionalisme dan konsistensi dinilai menjadi kebutuhan utama.
Menurut Asep, tingkat persaingan liga terus meningkat dari musim ke musim. Kondisi itu turut dipengaruhi oleh kehadiran pemain asing dan pengalaman internasional pemain nasional.
“Kompetisi kita semakin kompetitif, pemain asing bertambah, dan pemain nasional juga banyak berkiprah di level internasional. Kondisi ini menuntut perwasitan yang memiliki standar internasional,” tambahnya.
Ketua Komite Wasit PSSI Yoshimi Ogawa menjelaskan alasan pemilihan Yudai Yamamoto. Ketersediaan dan komitmen penuh disebut menjadi faktor utama dalam keputusan tersebut.
Ogawa menilai sebagian besar wasit asing memiliki jadwal yang padat di negaranya masing-masing. Mereka juga terikat dengan agenda resmi Konfederasi Sepak Bola Asia atau AFC.
Kondisi tersebut membuat wasit asing sulit bekerja secara penuh dan berkelanjutan di Indonesia. Situasi ini menjadi pertimbangan penting dalam memilih sosok wasit full-time.
“Banyak wasit dari negara lain harus tetap memimpin pertandingan di liga domestik dan AFC. Sementara Yudai Yamamoto bersedia meninggalkan sistem Jepang dan bekerja penuh waktu di Indonesia,” ujar Ogawa.
Selain komitmen pribadi, Yamamoto juga mendapatkan dukungan dari Japan Football Association. Dukungan ini dinilai penting untuk menunjang adaptasi dan proses transfer pengetahuan dalam pengembangan perwasitan nasional.