Rachel Allessya Rose/Febi Setianingrum keluar sebagai juara ganda putri di Australia Open 2025 setelah menuntaskan duel tiga gim atas Febriana Dwipuji Kusuma/Meilysa Trias Puspitasari dengan skor 18-21, 21-19, 23-21. (Dok. PBSI)TODAYNEWS.ID — All Indonesian Final nomor ganda putri di Australia Open 2025 berlangsung sengit sejak awal. Rachel Allessya Rose/Febi Setianingrum keluar sebagai juara setelah menuntaskan duel tiga gim atas Febriana Dwipuji Kusuma/Meilysa Trias Puspitasari dengan skor 18-21, 21-19, 23-21.
Partai puncak ganda putri menjadi laga pertama yang dipertandingkan di Court 1 State Sports Centre. Duel ini memastikan gelar juara bagi salah satu pasangan Merah Putih yang tampil konsisten sepanjang turnamen.
Pada gim pertama, Ana/Trias membuka pertandingan dengan lebih percaya diri. Mereka mencatat empat poin beruntun dan memimpin sejak awal.
Keunggulan tersebut terus mereka pertahankan hingga interval. Ana/Trias menutup paruh gim pertama dengan skor 11-5 berkat permainan agresif.
Selepas interval, Rachel/Febi mencoba mengubah ritme permainan. Tekanan demi tekanan mereka lancarkan, namun pukulan Trias pada momen krusial memastikan kemenangan 21-18 untuk Ana/Trias di gim pembuka.
Memasuki gim kedua, reli panjang dan pertarungan ketat langsung tercipta. Skor imbang 2-2, 3-3, hingga 4-4 menggambarkan tingginya tensi permainan.
Rachel/Febi kemudian berhasil unggul 6-4, tetapi reli 67 pukulan pada poin ke-11 menghadirkan momen dramatis yang berujung poin untuk Ana/Trias. Skor kembali ketat pada posisi 5-6.
Ana/Trias sempat berbalik memimpin 7-7 dan terus menekan. Namun Rachel/Febi merespons cepat dan mengembalikan kedudukan menjadi 8-8.
Saat interval gim kedua, Ana/Trias unggul tipis 11-10. Persaingan ketat terus mewarnai laga sesama pasangan Indonesia tersebut.
Rachel/Febi kembali berada dalam posisi mengejar selepas interval. Mereka mampu menyamakan skor 17-17 dan kemudian memimpin menuju game point.
Ana/Trias memperkecil ketertinggalan menjadi 19-20, namun kesalahan komunikasi justru membuat Rachel/Febi memastikan kemenangan gim kedua. Skor imbang 1-1 memaksa duel berlanjut ke gim penentuan.
Pada gim ketiga, Ana/Trias tampil lebih trengginas dengan meraih lima poin beruntun. Mereka mempertahankan keunggulan hingga interval dengan skor 11-7.
Setelah interval, kedua pasangan kembali terlibat dalam adu poin. Rachel/Febi mencatat empat poin beruntun untuk menyamakan kedudukan menjadi 15-15.
Ana/Trias sempat menghentikan momentum lawan dan merebut kembali keunggulan. Tetapi Rachel/Febi terus menempel hingga menyamakan skor menjadi 18-18.
Pertarungan semakin panas mendekati akhir gim. Setelah saling kejar poin, Rachel/Febi akhirnya mengamankan kemenangan 23-21 dalam pertandingan yang berlangsung selama 1 jam 49 menit.
Masih ada beberapa wakil Indonesia lain yang tampil di final Australia Open 2025. Salah satunya adalah All Indonesian Final sektor ganda putra antara Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri melawan Raymond Indra/Nikolaus Joaquin.
Usai pertandingan, Rachel mengungkapkan rasa syukurnya. “Puji Tuhan kami bisa juara, kami bisa membuktikan hasil latihan dan usaha kami semenjak dipasangkan,” ujar Rachel. “Kami pastinya senang dapat titel ini, buat diri sendiri dan buat partner juga.”
Febi juga tidak dapat menahan haru setelah menuntaskan pertandingan berat tersebut. “Kami benar-benar terharu tadi setelah berhasil memenangkan pertandingan. Kami selalu tertinggal poin, kami terus tertekan tapi akhirnya bisa balik dan menang,” katanya. “Ternyata dalam kondisi apa pun kami masih punya kesempatan yang sama untuk jadi juara. Tidak kuasa menahan tangis tadi.”
Rachel menambahkan bahwa mereka ingin terus berkembang. “Setelah ini, kami mau mempertahankan performa yang sudah baik. Tetap belajar karena banyak pelajaran yang bisa diambil dari pertandingan-pertandingan sejauh ini. Mau improve juga pastinya, mau tembus di top level,” ujarnya.
Febi menegaskan bahwa gelar ini sangat bermakna. “Gelar juara ini menjadi sesuatu yang saya inginkan, sangat sulit mencapainya karena perlu perjuangan, kerja keras, dan pengorbanan,” katanya.
Ia menutup dengan persembahan khusus: “Gelar ini kami persembahkan untuk keluarga, pelatih, PBSI, sektor ganda putri, rekan-rekan dan kakak-kakak kami, serta seluruh masyarakat Indonesia yang selalu mendukung.”