Kereta Cepat Jakarta–Bandung atau Whoosh. Foto: KCICTODAYNEWS.ID – Pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang menegaskan bahwa dirinya akan bertanggungjawab terhadap utang proyek kereta cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh dinilai sebagai upaya untuk menjaga keberlanjutan program pembangunan mantan Presiden Jokowi.
“Sikap Presiden Prabowo terhadap Whoosh juga dapat dianggap upaya dirinya menunjukkan keberlanjutan program pembangunan dirinya dengan pemerintahan sebelumnya di era Jokowi,” kata Pengamat Politik Citra Institute Efriza kepada TODAYNEWS, Rabu (5/11/2025).
Menurutnya sikap Prabowo tersebut juga hendak menegaskan bahwa dirinya tengah menjaga keharmonisan hubungan baik dengan Jokowi.
Bahkan Efriza menilai, pernyataan Prabowo yang enggan menyalahkan Jokowi atas peninggalan utang Whoosh yang begitu besar merupakan upaya dirinya untuk tidak menjatuhkan pendahulunya.
“Prabowo menunjukkan tetap berusaha menjaga keharmonisan dengan Jokowi, sehingga Prabowo enggan menyalahkan Jokowi yang tidak cermat dalam menjalankan kereta Whoosh dengan memilih mengambil tanggung jawab membayar kerugian negara,” ujarnya.
“Ini adalah sikap terpuji Prabowo yang berani mengambil beban besar dari kecerobohan keputusan presiden sebelumnya,” lanjut Efriza.
Lebih lanjut, Efriza menilai, pernyataan Prabowo yang begitu berani mengambil tanggung jawab itu karena didasari adanya fakta keberlanjutan dari Whoosh yang ingin dihadirkan oleh Presiden sampai ke Banyuwangi.
“Ini menunjukkan jika kereta Whoosh tidak ditanggulangi, kasus ini dianggap kegagalan pemerintahan sebelumnya, maka tidak mungkin keinginan Presiden Prabowo melanjutkan kereta cepat Whoosh bisa diterima oleh masyarakat,” sambungnya.
“Artinya, jika ia tidak menanggulangi kerugian Whoosh Jakarta-Bandung, maka keinginan melanjutkan Whoosh ke Banyuwangi harus segera disingkirkan,” pungkasnya.