x

KPK Dalami Dugaan Mark Up Proyek Whoosh, Sejumlah Pihak Dimintai Keterangan

waktu baca 3 menit
Minggu, 2 Nov 2025 10:28 5 Afrizal Ilmi

TODAYNEWS.ID — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan tengah menelusuri dugaan korupsi atau mark up dalam proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB) atau Whoosh. Sejumlah pihak telah diundang untuk dimintai keterangan oleh tim penyelidik KPK.

Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, menyebut langkah itu penting untuk mendapatkan gambaran menyeluruh terkait konstruksi perkara. Ia menegaskan, penyelidikan dilakukan secara hati-hati agar hasilnya akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.

“Dalam penyelidikan perkara terkait KCIC, tim penyelidik melakukan permintaan keterangan dengan mengundang sejumlah pihak, tentunya pihak-pihak yang diduga mengetahui konstruksi perkara ini,” ujar Budi kepada wartawan, Minggu (2/11/2025).

Menurutnya, setiap keterangan yang diberikan oleh pihak-pihak terundang sangat membantu proses penelusuran. Informasi dan klarifikasi menjadi dasar penting untuk menentukan ada tidaknya unsur tindak pidana.

“Dari setiap keterangan, informasi, dan konfirmasi yang disampaikan kepada tim penyelidik tentunya akan sangat membantu untuk mengungkap perkara ini,” ucapnya.

Budi mengungkapkan, hingga saat ini seluruh pihak yang diundang bersikap kooperatif. KPK mengapresiasi respons positif tersebut sebagai dukungan terhadap upaya penegakan hukum.

“Sejauh ini pihak-pihak yang sudah diundang dan dimintai keterangan kooperatif,” imbuhnya.

Meski begitu, KPK belum akan membuka identitas siapa saja yang sudah diperiksa. Budi menegaskan, perkara ini masih berada pada tahap penyelidikan sehingga detailnya belum bisa dipublikasikan.

“Terkait dengan materi ataupun pihak-pihak yang diundang untuk dimintai keterangan, saat ini kami belum bisa menyampaikan secara lengkap karena ini memang masih di tahap penyelidikan,” jelasnya.

Ia menegaskan bahwa fokus utama KPK saat ini adalah memastikan adanya dugaan peristiwa pidana terlebih dahulu. Jika ditemukan kecukupan alat bukti, perkara akan dinaikkan ke tahap penyidikan untuk penetapan tersangka.

“Namun kami pastikan bahwa penyelidikan perkara KCIC ini masih terus berprogres,” kata Budi.

KPK juga mengimbau kepada semua pihak yang nantinya dipanggil agar kooperatif dan membantu proses hukum yang berjalan. Lembaga antirasuah ini menekankan pentingnya transparansi dan keterbukaan untuk mempercepat proses penyelidikan.

Kasus dugaan mark up proyek Whoosh menjadi perhatian publik setelah mantan Menko Polhukam Mahfud MD mengungkap adanya ketimpangan biaya pembangunan. Ia menyebut, biaya per kilometer proyek di Indonesia mencapai 52 juta dolar AS, jauh lebih tinggi dibandingkan China yang hanya 17–18 juta dolar AS.

“Dugaan mark up-nya gini. Menurut pihak Indonesia, biaya per 1 km kereta Whoosh itu 52 juta dolar AS. Tapi di Cina sendiri hitungannya 17 sampai 18 dolar AS. Naik tiga kali lipat kan,” kata Mahfud dalam kanal YouTube miliknya.

Sementara itu, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) selaku operator Whoosh menyatakan akan menghormati seluruh proses hukum di KPK. “Kami mendukung langkah penegakan hukum yang dilakukan,” demikian pernyataan resmi KCIC pada Senin (27/10/2025).

 

Pilkada & Pilpres

INSTAGRAM

18 hours ago
20 hours ago
1 day ago
1 day ago

LAINNYA
x
x