Erick Thohir Proyeksikan 800 Atlet Indonesia Tampil di SEA Games 2025. TODAYNEWS.ID — Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Erick Thohir, menyatakan dukungannya kepada NOC Indonesia untuk segera berdialog dengan Komite Olimpiade Internasional (IOC).
Ia menilai komunikasi terbuka menjadi langkah penting untuk mencari jalan keluar terbaik bagi masa depan olahraga Indonesia.
Menurut Erick, keputusan IOC harus dipahami secara utuh dan tidak ditafsirkan secara negatif. Ia menegaskan masih ada ruang untuk diskusi terkait dua poin utama dalam keputusan tersebut.
Dua poin yang disorot Erick yaitu keputusan IOC mengakhiri seluruh pembahasan dengan Indonesia terkait peluang menjadi tuan rumah Olimpiade, Youth Olympic Games, maupun event lain di bawah naungan Olimpiade.
Poin kedua adalah rekomendasi IOC kepada federasi internasional agar tidak menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah kejuaraan dunia hingga ada jaminan partisipasi tanpa diskriminasi.
“Perlu kita pahami kalau poin tersebut ada kata-kata merekomendasikan, bukan menghentikan. Itu berarti bahwa event dunia yang mungkin ada rencana di Indonesia dapat menjadi perhatian,” kata Menpora Erick.
Ia menilai keputusan tersebut masih menyisakan peluang bagi Indonesia untuk menjalin komunikasi positif dengan IOC. Menurutnya, sejumlah negara juga pernah menghadapi situasi serupa dan berhasil menemukan solusi melalui dialog.
“Tentu ini hal yang saya rasa bukan sesuatu yang tidak bisa menjadi bahan pembicaraan. Karena beberapa case di dunia, kesempatan berdiskusi bersama IOC terbuka,” tambahnya.
Erick menegaskan bahwa posisi pemerintah Indonesia tetap terbuka untuk bernegosiasi dan mencari titik temu. Ia ingin agar hubungan antara IOC dan NOC Indonesia tetap terjaga secara konstruktif.
“Oleh karena itu sebagai Menpora saya mendukung penuh kepada KOI untuk terus berbicara, berbuka komunikasi sekaligus mencari jalan keluar. Jadi ini sesuatu yang masih dalam arti pembicaraan,” ujar Menpora Erick.
Menurutnya, langkah dialog ini penting agar olahraga Indonesia tidak terisolasi dari agenda internasional. Pemerintah, kata Erick, terus mengupayakan agar pembinaan dan penyelenggaraan kejuaraan tetap berjalan sesuai koridor global.
Selain mendorong NOC Indonesia berkomunikasi dengan IOC, Erick juga meminta seluruh Pengurus Besar (PB) cabang olahraga mengambil langkah serupa. Ia menegaskan pentingnya komunikasi aktif dengan federasi internasional masing-masing.
“Saya juga meminta kepada pengurus PB yang akan menyelenggarakan event internasional seperti Perbasi agar melakukan komunikasi dengan FIBA terkait adanya keputusan IOC tersebut,” harap Menpora Erick.
Erick menilai koordinasi antarlembaga olahraga nasional dan internasional harus diperkuat di tengah dinamika keputusan IOC. Dengan begitu, Indonesia tetap dapat mempertahankan reputasi dan peran aktifnya dalam olahraga dunia.
Ia menegaskan bahwa pemerintah tidak ingin keputusan IOC menimbulkan kesalahpahaman publik. Fokus utama, menurut Erick, adalah menjaga agar semangat dan aktivitas olahraga nasional tetap berlanjut.
Dengan komunikasi yang baik, Menpora optimistis jalan tengah dapat ditemukan. Erick berharap dialog antara NOC Indonesia dan IOC menjadi langkah awal memulihkan hubungan dan memastikan olahraga Indonesia terus berkembang di panggung internasional.