Anthony Sinisuka Ginting harus angkat koper lebih awal dari Denmark Open 2025. (Dok. PBSI) TODAYNEWS.ID — Anthony Sinisuka Ginting harus angkat koper lebih awal dari Denmark Open 2025. Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia itu kalah dari unggulan kedua asal Denmark, Anders Antonsen, dengan skor 7-21, 19-21 di Jyske Bank Arena, Odense, Rabu (16/10/2025).
Pertarungan berlangsung sengit di awal gim pertama. Kejar-mengejar poin terjadi hingga kedudukan imbang 6-6.
Namun setelah itu, Antonsen menunjukkan dominasinya. Ia meraih lima poin beruntun dan unggul 11-6 saat interval gim pertama.
Selepas jeda, permainan Ginting justru menurun drastis. Antonsen terus menekan hingga menutup gim pertama dengan kemenangan telak 21-7.
Ginting mencoba bangkit di gim kedua. Ia sempat unggul 5-3 dan berupaya mempertahankan momentum permainan.
Namun Antonsen kembali menemukan ritmenya dan menyamakan kedudukan menjadi 6-6. Pukulan menyilang yang tajam membuat Antonsen berbalik memimpin 11-7 saat interval.
Usai interval, Ginting tampil lebih berani. Ia memperkecil ketertinggalan menjadi 11-12 dan bahkan menyamakan skor lewat smash keras yang tak mampu dibendung lawan.
Ginting sempat membalikkan keadaan dan unggul 17-16. Namun di momen krusial, Antonsen mampu mengejar hingga menyamakan kedudukan 19-19.
Rally panjang di akhir laga berujung pada kesalahan Ginting yang menghasilkan match point bagi Antonsen. Pebulu tangkis Denmark itu menutup pertandingan dengan kemenangan 21-19 di gim kedua.
Ginting mengakui kesulitan membaca permainan agresif Antonsen di awal laga. Ia menilai banyak kesalahan sendiri yang membuat ritme permainannya tidak stabil.
“Gim pertama saya kurang bisa menemukan pola permainan yang baik, sebaliknya Antonsen bermain sangat agresif. Saya sudah mencoba mengimbangi tapi banyak melakukan kesalahan sendiri,” kata Ginting.
Pada gim kedua, Ginting mencoba bermain lebih yakin setelah mendapat masukan dari pelatih Indra. Ia berusaha tampil nothing to lose dan sempat keluar dari tekanan.
“Di istirahat poin 11 itu, koh Indra bilang tidak perlu banyak ragu-ragu, lebih yakin saja mau bermain menyerang atau bermain seperti apa. Dari situ, saya nothing to lose dan akhirnya bisa keluar dari tekanan,” ujarnya.
Namun, Ginting mengaku kembali terjebak dalam pola permainan lawan di akhir laga. Ia belum menemukan strategi tandingan yang efektif untuk mengimbangi perubahan gaya bermain Antonsen.
“Setelah unggul 2-3 poin, saya masuk ke pola permainan Antonsen yang cukup berubah. Saya kurang siap dengan itu,” tutur Ginting.
Menurutnya, pertemuan ini menjadi pengalaman berharga setelah dua tahun tak berjumpa dengan Antonsen. Ia mengakui lawannya kini jauh lebih stabil dan konsisten.
“Cukup terasa perbedaan dia hari ini dengan dulu. Tidak heran 1-2 tahun ini dia sangat stabil dan bisa menduduki peringkat dua dunia,” ujar Ginting.
Ginting menilai masih perlu memperbaiki rancangan permainan untuk menghadapi strategi lawan. Ia berharap ke depan bisa menemukan solusi agar tak lagi terjebak pada pola permainan lawan.