Caption: Pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert saat konferensi pers jelang laga melawan Jepang, Selasa (10/6/2025). (Dok. PSSI Pers) TODAYNEWS.ID — Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, akhirnya angkat bicara usai skuad Garuda gagal melangkah ke Piala Dunia 2026. Kekalahan 0-1 dari Irak di Jeddah, Minggu (12/10/2025), menjadi akhir dari perjuangan panjang Tim Merah Putih di babak keempat kualifikasi.
Kluivert menilai hasil tersebut tidak mencerminkan permainan sesungguhnya di lapangan. Ia menegaskan bahwa Garuda tampil dominan sepanjang laga, meski gagal mencetak gol.
Dalam konferensi pers, Kluivert menyebut Indonesia layak mendapat hasil lebih baik. “Jika Anda melihat pertandingan melawan Irak, Anda akan melihat bahwa kami adalah tim yang lebih baik untuk waktu yang lama, tetapi hasilnya tidak mencerminkan alur permainan,” ujarnya.
Data pertandingan menunjukkan Garuda unggul penguasaan bola hingga 55,1 persen. Irak hanya mampu mencatatkan 44,9 persen dan lebih banyak bertahan sepanjang laga.
Indonesia juga unggul dalam jumlah tembakan dengan sembilan percobaan ke arah gawang. Namun satu kelengahan di lini belakang membuat Zidane Iqbal mencetak gol kemenangan Irak pada menit ke-76.
Kluivert mengaku kecewa atas hasil tersebut. “Saya sangat kecewa, bukan hanya untuk diri saya sendiri, tetapi juga untuk seluruh negeri, para pemain, dan staf pelatih yang telah memberikan segalanya,” katanya.
Meski gagal di dua laga ronde empat, Kluivert menegaskan tim sudah berjuang maksimal. Ia menyebut seluruh elemen Timnas bekerja demi mewujudkan impian jutaan rakyat Indonesia.
“Masyarakat Indonesia berhak untuk bangga dengan para pemainnya,” ucap Kluivert. “Mereka bekerja keras untuk mewujudkan impian semua orang, bukan hanya impian saya dan para pemain, tetapi impian seluruh bangsa.”
Kluivert menilai pencapaian menembus babak keempat sudah menjadi sejarah tersendiri. Ia berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah berjuang sejak awal fase kualifikasi.
Meski gagal, Kluivert melihat banyak kemajuan dari permainan Garuda. “Semua hasil yang kami raih bagus, dan saya yakin kami telah berkembang pesat sebagai tim, baik secara individu maupun kolektif,” ungkapnya.
Ia menambahkan, kegagalan kali ini bukan akhir segalanya. “Sulit membayangkan impian Piala Dunia sirna setelah semua upaya itu, tetapi kami keluar dengan kepala tegak,” kata Kluivert.
Pelatih asal Belanda itu juga menyoroti padatnya jadwal pertandingan yang dihadapi Garuda. Setelah melawan Arab Saudi pada Kamis (9/10), Indonesia kembali bertanding kontra Irak hanya tiga hari berselang.
“Kami memainkan pertandingan yang sangat kuat melawan Arab Saudi, dan hanya tiga hari kemudian harus menghadapi Irak dalam laga berat secara fisik dan mental,” pungkasnya. “Hari ini, impian itu berakhir, tetapi jalan menuju masa depan dimulai dari sini.”