Caption Foto: Kapten Timnas Indonesia, Jay Idzes saat menyapa para suporter. (Sumber: @jayidzes) TODAYNEWS.ID — Kegagalan Timnas Indonesia melaju ke Piala Dunia 2026 menjadi pukulan berat bagi seluruh pemain. Bek Garuda, Jay Idzes, mengaku hasil ini sulit diterima.
Laga terakhir babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 mempertemukan Irak dan Indonesia di King Abdullah Sports City. Skuad Garuda tumbang 0-1 lewat gol tunggal Zidane Iqbal pada menit ke-76.
Hasil tersebut memastikan Indonesia menutup perjalanan di dasar klasemen Grup B. Seluruh pertandingan telah dijalani, namun tak satu pun poin berhasil diraih.
Dalam wawancara usai laga, Idzes tampak terpukul. “Sulit untuk dikatakan,” ucapnya singkat membuka pernyataan kepada awak media.
Meski kecewa, Idzes tetap menunjukkan rasa bangganya terhadap rekan-rekan setim. “Saya hanya ingin mengatakan saya bangga dengan grup ini seperti sejak melawan Arab Saudi. Anda lihat hari ini, semua orang berjuang,” katanya.
Idzes menilai perjuangan tim mencerminkan semangat pantang menyerah. Ia merasa Indonesia telah menunjukkan karakter kuat meski hasil akhir belum berpihak.
Pemain Venezia itu juga menekankan pentingnya kebersamaan dalam tim. “Kami punya chemistry yang sangat baik, dan saya rasa apa yang kami lihat di sini, bukan hanya hari ini, tapi juga seluruh babak kualifikasi. Kami bisa belajar banyak hal,” ujarnya.
Bagi Idzes, pengalaman berharga ini harus menjadi bahan pembelajaran. Ia berharap Timnas Indonesia bisa berkembang dan mencoba lagi di masa depan.
“Saya rasa ini pengalaman yang sangat bagus bagi kami, dan kami bisa mengambil banyak hal dari pengalaman ini, mencoba berkembang, dan mencoba lolos ke Piala Dunia berikutnya. Ya, begitulah,” tutur Idzes.
Sementara itu, Ketua Umum PSSI Erick Thohir juga menyampaikan permintaan maaf kepada publik. Ia mengakui kegagalan ini menjadi kekecewaan besar bagi seluruh bangsa.
Melalui akun Instagram resminya, Erick menyampaikan terima kasih kepada suporter, pemain, dan ofisial. “Terima kasih kepada suporter, pemain, dan ofisial atas perjuangan untuk bisa sampai Round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026. Pertama kali dalam sejarah, Indonesia bisa sampai di titik sejauh ini,” tulis Erick.
Ia menegaskan kekalahan dari Irak menjadi pelajaran berharga untuk pembangunan sepak bola Indonesia ke depan. “Kami memohon maaf mimpi masuk ke Piala Dunia belum bisa kami wujudkan,” ujar Erick.
Meski hasil akhir mengecewakan, perjalanan Indonesia di kualifikasi kali ini mencatat sejarah baru. Semangat dan pengalaman para pemain diharapkan menjadi bekal untuk mimpi besar menuju Piala Dunia berikutnya.