TODAYNEWS.ID — Kegagalan Timnas U-23 Indonesia melaju ke putaran final Piala Asia U-23 2026 memunculkan gelombang kritik. Sorotan tajam diarahkan kepada pelatih Gerard Vanenburg.
Publik menilai Vanenburg gagal menjawab ekspektasi tinggi. Ia juga sebelumnya tidak mampu membawa Garuda Muda juara AFF U-23 2025.
Di media sosial, nama Shin Tae-yong kembali dielu-elukan. Perbandingan kinerjanya dengan Vanenburg ramai dibahas.
Shin Tae-yong dinilai lebih berhasil membawa Timnas U-23 hingga semifinal Piala Asia U-23 2024. Sementara Vanenburg baru menorehkan catatan singkat dengan hasil yang belum memuaskan.
Football Institute mencoba memberi gambaran objektif lewat data. Lembaga ini membandingkan kinerja STY dan Vanenburg di level U-23, serta STY dan Patrick Kluivert di level senior.
Sejak 2021, STY menangani 21 pertandingan bersama Timnas U-23. Ia mencatat 11 kemenangan dan 10 kekalahan dengan 57 gol tercipta serta 42 kebobolan.
Di tahun pertamanya, STY hanya meraih dua kemenangan dari empat laga. Namun, ia sukses mempersembahkan medali perunggu AFF U-23 usai mengalahkan Malaysia lewat adu penalti.
Vanenburg mulai melatih pada Juli 2025. Debutnya gemilang dengan kemenangan 8-0 atas Brunei Darussalam di AFF U-23 2025.
Dalam delapan pertandingan, ia mengemas empat kemenangan, dua imbang, dan dua kekalahan. Total gol timnya mencapai 22 dengan hanya sembilan kali kebobolan.
Statistik menunjukkan persentase kemenangan Vanenburg di tahun pertama sama dengan STY, yakni 50 persen. Namun, Vanenburg dinilai lebih stabil karena mampu meraih hasil imbang.
Founder Football Institute, Budi Setiawan, menilai data itu tidak jauh berbeda. “Namun jika bicara tekanan mental dan supporter, Patrick Kluivert harus menghadapi tekanan lolos Round 4 Kualifikasi Piala Dunia dan Gerard Vanenburg berada dalam tekanan lolos ke Piala Asia U23 dan Olimpiade 2028,” kata Budi.
Budi menekankan butuh waktu untuk membangun tim. “Sementara Patrick Kluivert justru berhasil membawa Indonesia lolos ke Round 4 setelah tiga bulan ditunjuk sebagai pelatih timnas senior,” jelasnya.
Menurutnya, perbandingan skuad STY dan Vanenburg tidaklah seimbang. Pemain yang sukses di era STY sudah lama berproses sejak 2021, sedangkan skuad Vanenburg masih dalam hitungan bulan persiapan.
Tidak ada komentar