x

Wali Kota Surabaya Eri Pastikan Anggaran Difokuskan untuk Warga, Bukan Gaya Hidup Pejabat

waktu baca 2 menit
Minggu, 7 Sep 2025 22:30 13 Pramitha

TODAYNEWS.ID – Arahan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengenai larangan pejabat pamer kemewahan mendapat dukungan penuh dari Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi. Menurutnya, prinsip tersebut bukan hal baru, karena jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sejak lama sudah dibiasakan dengan gaya hidup sederhana.

Eri menegaskan, dirinya melarang pejabat maupun ASN di Surabaya untuk menggelar acara pribadi berlebihan. Semua kegiatan diwajibkan mengedepankan kesederhanaan.

“Kalau sekadar kumpul keluarga atau sahabat tidak masalah, tetapi jangan sampai berlebihan,” ujarnya, Jumat (5/9/2025).

Kesederhanaan itu juga terlihat dari kebijakan penggunaan anggaran daerah. Eri memastikan tidak pernah menganggarkan perjalanan dinas ke luar negeri selama menjabat. Menurutnya, APBD harus diprioritaskan untuk menyelesaikan persoalan warga, seperti pengentasan kemiskinan dan penanganan stunting.

“Selama masih ada masyarakat miskin dan masalah stunting, tidak pantas anggaran dipakai untuk perjalanan luar negeri,” tegasnya.

Meski begitu, undangan resmi dari pihak internasional tetap direspons. Misalnya, ketika Surabaya diundang dalam ajang Bloomberg Mayor Challenge 2025 karena prestasi dalam pengelolaan sampah. Pemkot tetap hadir, namun seluruh biaya ditanggung penyelenggara sehingga tidak membebani APBD.

Eri menambahkan, keberhasilan Surabaya menjadi salah satu dari 50 kota terbaik di dunia membuktikan bahwa kerja keras bersama membawa nama baik Indonesia di level global. “Kalau nanti masuk 25 besar, undangan berikutnya ke New York. Semoga Surabaya bisa tembus,” tuturnya.

Selain menata anggaran, Pemkot Surabaya juga fokus pada pembangunan dari tingkat kampung. Eri menilai kesejahteraan warga harus dimulai dari lingkungan terdekat. Program infrastruktur seperti perbaikan saluran air, pemasangan penerangan jalan, hingga pembangunan fasilitas dasar diperkuat di kawasan perkampungan.

“Kampung harus sejahtera dulu, baru kotanya dibangun. Jangan sampai kota maju, tapi kampungnya tertinggal,” tandasnya.

Dengan strategi tersebut, angka kemiskinan dan pengangguran di Surabaya terus menurun. Pemkot optimistis, dengan mengutamakan kebutuhan dasar masyarakat, roda ekonomi akan bergerak lebih merata di seluruh wilayah.

Post Views14 Total Count

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pilkada & Pilpres

INSTAGRAM

3 hours ago
3 hours ago
16 hours ago
16 hours ago

LAINNYA
x
x