Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia memberikan keterangannya di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Senin, 26 Agustus 2025. Foto: BPMI Setpres TODAYNEWS.ID — Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, buka suara soal kursi Wakil Ketua DPR yang ditinggalkan Adies Kadir. Ia menegaskan posisi tersebut masih menunggu keputusan resmi.
“Posisinya nanti kami akan bahas selanjutnya di fraksi,” kata Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Minggu (31/8/2025).
Bahlil juga menegaskan status Adies di DPR. Menurutnya, keputusan nonaktif sudah berlaku.
“Sekjen saya sudah menyampaikan bahwa Pak Adies Kadir, kader Partai Golkar yang sekarang menjadi anggota DPR dilakukan nonaktif,” ujarnya. Keputusan itu disebut sesuai mekanisme partai.
Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Sarmuji, memperkuat pernyataan tersebut. Ia mengumumkan Adies resmi dinonaktifkan mulai Senin, 1 September 2025.
“Menonaktifkan saudara Adies Kadir sebagai Anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar, terhitung sejak Senin, 1 September 2025,” kata Sarmuji. Ia menegaskan keputusan ini bersifat final.
Sarmuji menambahkan partai selalu mendengar suara masyarakat. Aspirasi rakyat disebutnya menjadi landasan perjuangan politik Golkar.
“Mencermati dinamika masyarakat yang berkembang belakangan ini, DPP Partai GOLKAR menegaskan bahwa aspirasi rakyat tetap menjadi acuan utama perjuangan Partai GOLKAR,” ujarnya. Ia menekankan komitmen partai pada semangat kerakyatan sesuai Pembukaan UUD 1945.
Golkar juga menunjukkan sikap empati terhadap situasi sosial terbaru. Mereka menyampaikan belasungkawa atas korban dalam demonstrasi yang menelan jiwa warga.
“DPP Partai GOLKAR menyampaikan rasa duka cita mendalam atas meninggalnya sejumlah warga negara Indonesia dalam berbagai peristiwa yang terjadi akhir-akhir ini ketika mereka memperjuangkan aspirasi,” kata Sarmuji. Ia menegaskan partai tetap berada di sisi rakyat.
Keputusan penonaktifan Adies menjadi sinyal tegas dari internal Golkar. Langkah ini juga menunjukkan konsistensi partai menghadapi tekanan publik.
Di sisi lain, publik kini menunggu siapa pengganti Adies di kursi Wakil Ketua DPR. Nama calon pengganti disebut masih dibahas di internal fraksi.
Golkar berupaya menyeimbangkan dinamika politik dan aspirasi rakyat. Langkah partai menonaktifkan Adies sekaligus membuka jalan regenerasi di parlemen.