x

Pemkot Surabaya Targetkan 153 Koperasi Merah Putih Aktif September, Digitalisasi Jadi Kunci Transparansi

waktu baca 2 menit
Senin, 21 Jul 2025 20:18 101 Pramitha

TODAYNEWS.ID – Pemerintah Kota Surabaya menargetkan seluruh 153 Koperasi Merah Putih yang tersebar di setiap kelurahan mulai beroperasi penuh pada September 2025. Saat ini, baru tiga koperasi yang telah memulai kegiatan usaha, masing-masing bergerak di bidang penjualan bahan pokok, simpan pinjam, dan toko kelontong.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengungkapkan bahwa koperasi yang sudah beroperasi menjadi percontohan untuk kategori usaha yang akan dikembangkan di kelurahan lainnya.

“Contohnya ada koperasi yang bergerak di sektor kebutuhan pokok, ada juga yang fokus pada simpan pinjam, dan satu lagi menjalankan toko kelontong,” ujar Eri usai mengikuti peluncuran nasional kelembagaan 80 ribu koperasi secara daring dari Convention Hall, Senin (21/7).

Untuk memastikan keberlanjutan suplai bahan pokok, Pemkot Surabaya telah menjalin kemitraan dengan Pemerintah Kota Blitar, khususnya dalam pengadaan telur. Ke depan, kerja sama juga akan diperluas dengan Bulog guna menjaga stabilitas harga barang di koperasi, termasuk beras yang wajib dijual sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET).

“Kolaborasi dengan Bulog akan kami dorong agar koperasi bisa menyalurkan bahan pokok yang terjangkau dan sesuai ketentuan,” terangnya.

Selain sektor perdagangan, koperasi juga diarahkan menjadi penopang pembiayaan bagi pelaku usaha mikro. Skema simpan pinjam yang ditawarkan memberikan bunga ringan, maksimal 3 persen, dengan prioritas dukungan dari Bank Perkreditan Rakyat (BPR).

“Kami ingin bantu UMKM agar bisa berkembang lewat pembiayaan koperasi yang ringan. Bunganya antara nol hingga maksimal tiga persen, tergantung kapasitas dan tujuan usaha,” jelas Eri.

Untuk menjamin transparansi dan mencegah praktik curang, seluruh koperasi akan menggunakan sistem digital. Semua transaksi, baik barang maupun keuangan, akan tercatat secara real time melalui aplikasi.

“Lewat digitalisasi ini, setiap transaksi bisa dipantau. Mulai dari stok masuk-keluar, penjualan, hingga laba bersih yang akan dibagikan ke anggota. Tidak ada lagi istilah untung hanya dinikmati pengurus, seperti yang dikhawatirkan Presiden tadi,” pungkasnya.

Langkah ini menjadi bagian dari strategi besar Pemkot Surabaya dalam memperkuat ekonomi kerakyatan sekaligus mewujudkan pemerataan kesejahteraan dari tingkat kelurahan.

Post Views102 Total Count

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pilkada & Pilpres

INSTAGRAM

18 hours ago
18 hours ago
1 day ago
1 day ago

LAINNYA
x
x