x

PBNU Desak Polisi Hukum Maksimal Pelaku Pesta Gay di Bogor Jabar

waktu baca 2 menit
Rabu, 25 Jun 2025 15:00 37 Gibran Negus

TODAYNEWS.ID – Ketua PBNU Fahrur A Rozi mendesak Polda Jawa Barat (Jabar) dapat memberikan hukuman maksimal terhadap para pelaku pesta gay yang terjadi di puncak, Bogor, Jawa Barat dengan berkedok family gathering kontes the big star.

Dalam keterangannya, sosok pria yang akrab disapa Gus Fahrur itu menyebut pemberian sanksi yang tegas terhadap para pelaku cukup penting dilakukan dalam rangka untuk mencegah peristiwa itu terulang kembali.

Ia menilai, selain bertentangan dengan ajaran agama, pesta seks gay itu juga merupakan perilaku yang menyimpang yang berakibat memunculkan bahaya kesehatan menyebarkan virus yang sangat mengerikan.

“Mungkin perlu penegasan hukum yang lebih maksimal agar memberikan efek jera kepada mereka untuk tidak melakukan pesta gay yang bertentangan dengan hukum dan berbahaya bagi kesehatan masyarakat,” tegas Gus Fahrur, dikutip Rabu (25/6/2025).

Di sisi lain, Gus Fahrur mengaku sangat prihatin dengan adanya pesta gay yang belakangan ini cukup massif terjadi di berbagai wilayah di Indonesia.

Padahal, lanjut Gus Fahrur, pihak pemerintah sudah dengan tegas melarang seluruh kegiatan atau aktivitas penyimpangan seksual itu lantaran bertentangan dengan prinsip agama dan kesehatan.

Oleh karena itu, Gus Fahrur turut meminta kepolisan segera usut tuntas para pelaku termasuk juga menginventarisir seluruh plat form di media sosial soal kemungkinan bakal munculnya kembali pesta gay tersebut dikemudian hari.

“Ini sangat memprihatinkan, di negara kita sudah jelas bahwa gay dilarang oleh pemerintah dan bertentangan dengan ajaran semua agama di Indonesia,” kata Gus Fahrur.

Selain penegakan hukum, menurut Gus Fahrur, pemerintah juga perlu menggandeng para tokoh-tokoh agama untuk mencegah hal serupa
terulang kembali di kemudian hari.

Ia menegaskan, untuk mencegah perilaku penyimpangan seksual itu terus menyebar maka juga sangat dibutuhkan peran keluarga serta edukasi mengenai resiko bahaya yang ditimbulkan akibat hubungan sesuka sesama jenis tersebut.

“Peran keluarga dan tokoh agama di Masyarakat sangat penting untuk bersama pencegahan penularan LGBT di masyarakat,” tutur Gus Fahrur.

Ia menambahkan, pencegahan atas perilaku menyimpang itu harus di dorong dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan edukasi di dunia pendidikan yakni membentuk karakter sejak seusia anak-anak hingga remaja.

“Pencegahan LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender) dapat dilakukan melalui berbagai pendekatan, termasuk pendidikan, pembentukan karakter, dan upaya penanggulangan perilaku menyimpang dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat secara umum,” tandas Gus Fahrur. (GIB)

Post Views38 Total Count
LAINNYA
x