TODAYNEWS.ID — Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan tidak akan membalas serangan rudal Iran ke Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar. Ia justru mengajak Iran dan Israel untuk mengakhiri konflik.
Trump menyampaikan pernyataan ini lewat media sosial X (dulu Twitter), Senin malam waktu setempat. Ia mengklaim Iran telah memberi peringatan sebelum melakukan serangan.
“Mungkin Iran sekarang dapat melanjutkan Perdamaian dan Harmoni di Kawasan, dan saya akan dengan antusias mendorong Israel untuk melakukan hal yang sama,” tulis Trump. Ia juga menyebut tidak ada korban dalam serangan tersebut.
Menurutnya, Iran hanya melampiaskan amarah sementara dan kini saatnya untuk menurunkan tensi. “Yang paling penting, mereka sudah mengeluarkan semuanya dari ‘sistem’ mereka, dan mudah-mudahan tidak akan ada lagi KEBENCIAN,” lanjut Trump.
Trump bahkan secara sepihak mengumumkan gencatan senjata antara Israel dan Iran. Ia menyebut kesepakatan akan berlaku sekitar enam jam dari waktu pengumuman.
“SELAMAT KEPADA SEMUANYA! Telah disepakati sepenuhnya oleh dan antara Israel dan Iran bahwa akan terjadi Gencatan Senjata yang Menyeluruh dan Total,” ungkapnya.
Trump menambahkan gencatan senjata akan berlangsung selama 12 jam. Ia juga menganggap bahwa perang telah selesai.
“Perang ini bisa saja berlangsung bertahun-tahun dan menghancurkan seluruh Timur Tengah, namun hal ini tidak terjadi dan tidak akan pernah terjadi!” tegas Trump. Ia menutup pernyataan dengan ucapan, “Tuhan memberkati Israel, Tuhan memberkati Iran, Tuhan memberkati Timur Tengah, Tuhan memberkati Amerika Serikat, dan Tuhan memberkati dunia!”
Belum ada tanggapan resmi dari Iran maupun Israel atas pernyataan gencatan senjata Trump. Namun, laporan Reuters mengungkap keterlibatan Qatar dalam perundingan damai.
Perdana Menteri Qatar disebut membujuk Teheran untuk menerima proposal gencatan senjata dari AS. Upaya itu dilakukan setelah Trump meminta bantuan Doha usai Israel menyatakan setuju menghentikan perang.
Serangan Iran ke Pangkalan Al Udeid merupakan balasan atas serangan mendadak AS ke fasilitas nuklir Iran. Sebelumnya, Israel juga memulai serangan ke Iran sejak 13 Juni.
Qatar mengonfirmasi ada 19 rudal yang ditembakkan Iran dalam serangan tersebut. Hanya satu yang menghantam pangkalan, dan tidak menimbulkan korban jiwa.
Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) mengakui bertanggung jawab atas serangan itu. Mereka menamakan operasi tersebut “Pemberitaan Kemenangan”.