TODAYNEWS.ID — Simone Inzaghi mengaku kecewa berat usai Inter Milan dipermalukan Paris Saint-Germain 0-5 di final Liga Champions 2024/2025. Pelatih asal Italia itu merasa tak mengenali tim asuhannya sendiri di laga sepenting itu.
PSG tampil dominan dan memastikan gelar Liga Champions pertama mereka dengan kemenangan mencolok. Sebaliknya, Inter menutup musim tanpa satupun trofi meski sempat tampil konsisten sepanjang musim.
“Sama sekali tidak terasa seperti Inter saya di sana dan para pemain adalah orang pertama yang mengetahuinya,” ucap Inzaghi usai laga, dikutip dari Straits Times. Ia tak menutupi rasa frustrasi atas performa anak asuhnya.
Kekalahan ini terasa menyakitkan bagi Inzaghi karena terjadi dua tahun setelah Inter juga kalah di final Liga Champions 2023. Saat itu mereka hanya kalah tipis dari Manchester City di Istanbul.
Namun kali ini, Inter benar-benar tenggelam di bawah dominasi PSG sejak menit awal. Desire Doue membuka keunggulan PSG dan terus meneror pertahanan Inter hingga mencetak dua gol.
Kvicha Kvaratskhelia dan Senny Mayulu menambah penderitaan Inter dengan gol mereka di babak kedua. Serangan PSG berlangsung cepat dan akurat, tak mampu dibendung barisan pertahanan Nerazzurri.
Inzaghi mengakui PSG memang layak keluar sebagai juara. “Saya pikir PSG pantas menang,” ujar pelatih berusia 48 tahun tersebut.
Meskipun kecewa, Inzaghi tetap memberikan apresiasi kepada para pemainnya yang telah berjuang sepanjang musim. “Ada kekecewaan dan kepahitan yang besar karena anak-anak telah bermain dengan sangat baik musim ini,” katanya.
Inter kesulitan menyamai tempo permainan lawan sejak awal laga. Menurut Inzaghi, PSG punya keuntungan karena sudah mengunci gelar Ligue 1 lebih awal.
“Kami lebih lelah dibanding PSG, yang merebut gelar juara Prancis beberapa minggu lalu saat kami berjuang untuk Serie A hingga akhir pekan terakhir,” ungkapnya. Ia menilai faktor kebugaran memberi dampak signifikan.
Inzaghi juga menyoroti performa teknis timnya yang jauh di bawah standar. “Kami tidak bermain dengan baik secara teknis, mereka menang lebih dulu,” ujarnya.
Ia tidak mencari-cari alasan atas hasil buruk ini. “Kami tahu mereka lebih kuat dari kami, kami tahu kami harus bermain lebih baik, tetapi kami memang pantas kalah,” ucap Inzaghi tegas.
Meski gagal membawa pulang trofi, Inzaghi tetap berdiri membela skuadnya. “Sebagai pelatih, saya tetap bangga… Saya berterima kasih kepada anak-anak,” tutupnya.