x

DPR Sentil BGN Imbas Beli Food Tray MBG dari China 

waktu baca 2 menit
Kamis, 22 Mei 2025 16:01 100 Gibran Negus

TODAYNEWS.ID Komisi IX DPR RI mengkritik keputusan Badan Gizi Nasional (BGN) yang ditenggarai mengimpor wadah makan (food tray) dari China untuk menyajikan menu pada program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Dalam keterangannya, anggota Komisi IX DPR RI Nurhadi menilai skala kebutuhan food tray yang cukup besar itu harusnya dapat membantu menopang ekonomi para pengrajin dalam negeri apabila BGN tidak membuka keran impor dari China.

Ia menyebut, keputusan membuka keran impor pembelian food tray dari negeri tirai bambu itu sangat keliru lantaran anggaran belanja APBN itu harusnya memberikan kontribusi kepada masyarakat tapi justru berbalik malah memberikan keuntungan bagi China.

“Saya mendengar ini ribuan kontainer yang berisi food tray itu datang dari China, pak. Memang kita akui produk-produk lokal ini pasti kalah dengan kaitannya dengan harga ya,” kata Nurhadi dikutip Kamis (22/5/2025).

Di sisi lain, Nurhadi mengatakan, meski harga food tray dari China jauh lebih murah dari produk lokal, namun sebaiknya BGN tetap juga membantu membeli produk dari dalam negeri untuk membantu ekonomi masyarakat.

Nurhadi pun mendorong pihak BGN agar tetap memberikan kuota pembelian terhadap food tray dari dalam negeri sebagai komitmen pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi ditengah kebijakan efisiensi.

Selain itu, Nurhadi mengaku juga turut mendapat informasi bahwa ada dugaan food tray dari China yang kondisinya diduga palsu lantaran bahan baku nya menggunakan besi namun disulap mirip steel.

Ia menambahkan, penggunaan bahan baku besi dalam produksi food tray dinilai sangat berbahaya lantaran berpotensi menimbulkan keracunan akibat molekul zat-zat yang terkandung pada besi telah bercampur ke makanan.

“Jadi mereka itu kayak disemprot bahan tertentu sehingga yang sebenarnya kandungannya itu besinya lebih banyak, tapi setelah disemprot itu jadi terkesan kayak stainless asli,” ungkap Nurhadi.

“Tapi setelah beberapa bulan kemudian, itu bisa luntur dan bisa membaur ke makanan dan membuat risiko keracunan muncul,” tandas Nurhadi. (GIB)

Post Views101 Total Count
LAINNYA
x