TODAYNEWS.ID — Koalisi Ojol Nasional (KON) menyatakan secara terbuka bahwa mereka tidak terlibat dalam Aksi 205. Sikap itu mengejutkan karena KON dikenal vokal membela kepentingan mitra pengemudi.
Aksi 205 sebelumnya direncanakan berlangsung serentak pada 20 Mei 2025. Unjuk rasa ini menyasar 14 kota besar seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya.
Gerakan tersebut diklaim sebagai bentuk perlawanan terhadap kebijakan aplikator. Para pengemudi merasa dirugikan oleh potongan pendapatan dan sistem tarif.
Namun, KON menolak aksi yang disebut sarat kepentingan nontransparan. Mereka memilih pendekatan dialog dan penguatan kelembagaan sebagai solusi.
“Kami ingin jalur perjuangan yang produktif dan bermartabat,” tegas perwakilan KON lewat akun @mood.jakarta. KON lebih mengutamakan pembahasan bersama pembuat kebijakan.
Mereka menyebut, keterlibatan dalam regulasi jauh lebih efektif. Langkah itu dinilai membawa perubahan nyata tanpa mengganggu ketertiban umum.
KON juga menolak demonstrasi yang berpotensi membawa keresahan publik. Mereka mengingatkan agar pengemudi tidak terjebak agenda tersembunyi.
Sikap KON mendapat dukungan dari sebagian pengemudi. Banyak driver tetap menjalankan aktivitas seperti biasa saat aksi berlangsung.
“Kebutuhan harian saya lebih penting. Saya tetap ambil order karena demo ini tidak mewakili semua,” ujar seorang pengemudi di Jakarta.
Fenomena itu menunjukkan bahwa pengemudi tidak satu suara soal Aksi 205. Banyak yang menilai aksi tersebut tidak menjamin perubahan konkret.
Meski begitu, tuntutan aksi tetap viral di media sosial. Mereka mendesak revisi tarif, potongan pendapatan, dan sanksi bagi aplikator nakal.
Aksi ini mengusulkan RDP antara DPR, Kemenhub, aplikator, dan asosiasi driver. Namun tanpa dukungan KON, daya tekan aksi menjadi berkurang.
KON menutup pernyataannya dengan ajakan bersatu lewat jalur legal. Mereka berharap semua pihak fokus pada solusi jangka panjang bagi kesejahteraan pengemudi.