TODAYNEWS.ID — Manchester United siap menjalani partai hidup-mati melawan Tottenham Hotspur di final Liga Europa. Pertandingan ini bisa menjadi titik balik bagi karier Ruben Amorim di Old Trafford.
Final dijadwalkan berlangsung di San Mames, Bilbao, Kamis dini hari WIB, 22 Mei 2025. Kedua tim tengah terpuruk di Liga Inggris, tapi masih punya peluang mengangkat trofi Eropa.
Tottenham duduk di peringkat ke-17 klasemen sementara, satu posisi di bawah Manchester United. Kondisi ini membuat final Liga Europa menjadi satu-satunya harapan bagi kedua kubu.
Amorim mengaku menantikan laga ini dengan perasaan campur aduk. Ia antusias tapi juga merasa terbebani oleh besarnya ekspektasi di klub.
“Kami baik-baik saja kok,” ujar Amorim kepada MUTV. “Mempersiapkan pertandingannya. Saya kira Anda bisa merasakannya di Carrington, kami sangat antusias dengan finalnya.”
Manajer asal Portugal itu baru mengambil alih MU sejak akhir 2024, menggantikan Erik ten Hag. Laga final ini menjadi ujian terbesar dalam periode awal kepemimpinannya.
“Ini sangat penting, sangat besar bagi kami, dan kami ingin memberikannya kepada suporter kami,” tegas Amorim. Ia sadar, hanya kemenangan yang bisa menyelamatkan musim.
Amorim tidak menampik buruknya performa MU di liga domestik. Karena itu, ia ingin final ini menjadi jawaban atas rasa frustrasi yang terus membayangi.
“Saya merasakan perasaan campur aduk. Saya sangat antusias, tapi sekaligus, saya tahu tanggung jawabnya sebagai pelatih Manchester United,” katanya.
Musim ini menjadi beban besar bagi Amorim, yang belum juga meraih hasil memuaskan. Ia pun sangat berharap bisa mempersembahkan trofi di tahun pertamanya.
“Saya selalu memiliki rasa frustrasi untuk musim ini, jadi saya sangat ingin sekali membantu tim untuk memenangi finalnya,” ungkapnya. Gelar juara bisa jadi satu-satunya pelipur lara.
Amorim menegaskan bahwa pertandingan ini bukan hanya soal taktik dan strategi. Menurutnya, ini soal tanggung jawab dan pembuktian terhadap semua elemen klub.
“Kami harus memberikan sesuatu kepada klub, kepada fans, kepada staf, kepada semua orang,” ujarnya. Sebuah kalimat sederhana yang menunjukkan besarnya tekanan di pundaknya.
Trofi Liga Europa bisa menjadi penyelamat wajah Manchester United sekaligus tiket ke Eropa musim depan. Bagi Amorim, kemenangan akan memperkuat posisinya dari ancaman pemecatan.
Laga melawan Spurs pun menjadi lebih dari sekadar final. Ini pertarungan nasib seorang pelatih muda yang ingin bertahan di klub sebesar Manchester United.