TODAYNEWS.ID – Mantan Presiden ke 7 Republik Indonesia (RI) Joko Widodo mengapresiasi langkah Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang telah menerapkan konsep pemilihan ketua umum dengan metode sistem e-voting.
Dalam keteranganya, sosok yang akrab disapa Jokowi itu menyebut bahwa gagasan pemilihan Ketum melalui mekanisme e-voting sudah tepat sesuai sejalan dengan ide Partai Super Terbuka (Tbk) yang sebelumnya dicetuskan olehnya.
Ia mengatakan bahwa gagasan Partai Super Tbk yang dicetuskan nya dalam beberapa waktu lalu itu kurang lebihnya sudah diterapkan oleh PSI.
“Yang saya sampaikan partai super terbuka ya kurang lebih seperti itu,” kata Jokowi dikutip, Rabu (14/5/2025).
Sosok ayah kandung Kaesang Pangarep itu mengungkapkan, melalui penerapan sistem e-voting, setiap anggota partai memiliki hak yang sama dengan seluruh pimpinan elit partai untuk memilih Ketum PSI.
Jokowi mengklaim, bahwa dengan mengusung mekanisme e-voting itu diharapkan proses pemilihan ketua di PSI dapat berjalan dengan demokratis.
“Saya kira era digital ini kalau mau pemilihan ketua dengan e-voting, melibatkan seluruh anggota. artinya ada kepemilikan terhadap partai itu betul-betul di seluruh anggota. saya kira itu bagus,” kata dia.
Selain itu, Jokowi berharap bahwa kedepannya partai-partai politik di Indonesia juga akan menerapkan konsep digitalisasi termasuk soal kemungkinan juga menggunakan kantor virtual di tingkat Provinsi, Kabupaten dan Kota.
“Kalau perlu kantor DPD, kantor DPC, kantor di tingkat kecamatan semuanya pakai virtual office, bagus banget. Tapi regulasinya perlu diubah,” pungkasnya.
Sebagai informasi PSI mengumumkan membuka akses pendaftaran kandidat Calon Ketua Umum (Caketum) PSI mulai hari ini. PSI menyebut bakal menggelar Pemilu raya pemilihan Ketum melalui sistem e-voting pada kongres yang akan digelar Juli mendatang.
Sementara beberapa pekan lalu, Jokowi juga pernah melontarkan bahwa dirinya ingin membentuk Partai Super Tbk yang metode pemilihan Ketumnya akan dipilih langsung setiap anggota.
Adapun gagasan Partai Super Tbk itu kemudian langsung diadopsi oleh PSI dengan menyatakan akan menggunakan konsep pemilihan satu anggota satu suara dalam menentukan Ketum di Kongres Juli mendatang. (GIB)