TODAYNEWS.ID — Sebanyak 22 preman diciduk petugas gabungan Polda Metro Jaya, TNI, dan Satpol PP. Mereka tertangkap karena melakukan pungutan liar (pungli) terhadap pedagang kaki lima (PKL) dan parkiran di kawasan Puri Indah, Jakarta Barat.
Para pelaku diketahui berafiliasi dengan sejumlah organisasi masyarakat (ormas) dan kelompok lokal. Mereka memalak para pedagang dan pengendara di area perkantoran dan pusat niaga.
“Yang FBR tunjuk tangan, yang GRIB juga tunjuk tangan,” kata Kepala Bagian Operasi Polres Metro Jakarta Barat AKBP Tri Bayu Nugroho, Selasa (13/5/2025). Pengakuan itu disampaikan para preman saat diinterogasi di halaman Kantor Wali Kota Jakarta Barat.
Polisi menemukan sejumlah barang bukti saat penyisiran. Termasuk di antaranya karcis parkir buatan sendiri dan buku catatan pungli dari para pelaku.
Para PKL diminta membayar uang pangkal hingga Rp1 juta saat membuka lapak. Selain itu, mereka juga harus menyetor Rp350 ribu sampai Rp400 ribu setiap bulan.
Tak hanya itu, preman juga menarik uang kebersihan dan listrik sebesar Rp10 ribu dua kali dalam sepekan. Setoran dilakukan secara rutin oleh para pedagang di lokasi tersebut.
Untuk parkir kendaraan roda dua, tarif pungli dipatok Rp5 ribu per kali parkir. Lokasinya mencakup Gedung Pandora, Lippo Mall Puri, dan Bundaran CNI.
“Ini rekap (buku) terkait uang kebersihan dan keamanan, yang dilapak-lapak, tadi kita amankan juga rekapan ini,” ujar Tri Bayu. Ia menyebut rekapan tersebut jadi bukti sistematisnya aksi pemalakan.
Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Twedy Aditya Bennyahdi, menegaskan operasi ini berangkat dari laporan masyarakat. Warga merasa resah akibat praktik intimidasi dan pungli yang merajalela.
“Kami tidak akan mentolerir tindakan-tindakan yang merugikan masyarakat,” tegas Twedy. “Polri hadir untuk menjamin rasa aman dan menindak tegas setiap bentuk premanisme di wilayah hukum kami.”
Seluruh pelaku sudah didata dan diberikan pembinaan awal. Jika ditemukan unsur pidana, maka kasus akan diproses sesuai hukum.
Operasi Berantas Jaya akan berlangsung selama 15 hari dari 9 hingga 23 Mei 2025. Sebanyak 999 personel gabungan diterjunkan untuk memberantas premanisme di Jakarta.
64 Total Count