x

13 orang Tewas, DPR Desak TNI Segera Investigasi Ledakan Amunisi di Garut

waktu baca 3 menit
Selasa, 13 Mei 2025 18:36 116 Gibran Negus

TODAYNEWS.ID – Anggora Komisi I DPR RI, Oleh Soleh mendesak TNI segera melakukan investigasi atas insiden ledakan pemusnahan alut sista amunisi kadaluwarsa yang telah menyebabkan korban jiwa sebanyak 13 orang di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Dalam keteranganya, sosok yang akrab Soleh itu meminta pihak TNI selaku penanggung jawab harus segera bertindak untuk mencari penyebab ledakan dalam insiden pemusnahan amunisi kadaluwarsa tersebut.

Ia menyebut, insiden ledakan itu harus menjadi pembelajaran bagi TNI agar dapat memperketat lagi sistem keamanan dalam agenda pemusnahan amunisi kadaluwarsa itu.

“Tentu ini harus dilakukan investigasi secara menyeluruh agar terang benderang dan apa yang menjadi penyebab terjadinya korban jiwa, dan siapa yang bertanggung jawab terhadap peristiwa itu,” kata Soleh, Selasa (13/5/2025).

Di sisi lain, menurut Soleh, pihak TNI harus memerintahkan jajaran untuk membentuk tim investigasi khusus lantaran ledakan itu telah memberikan duka yang sangat mendalam dan rasa traumatik bagi pihak keluarga.

Sebab, jumlah korban dari insiden itu tidak sedikit bahkan mencapai 13 orang yang terdiri dari sembilan warga sipil dan 4 orang merupakan prajurit TNI aktif.

Soleh menegaskan, investigasi itu penting dilakukan karena sebagai institusi pertahanan negara, pihak TNI di dalam aturan konstitusi juga telah diamanahkan untuk menjaga setiap nyawa rakyat.

“Korbannya tidak sedikit. Harga nyawa jangan dianggap murah dan enteng. Semoga investigasi yang dilalukan bisa menjadikan masalah ini terang benderang,” tegas Soleh.

Soleh mengatakan, Komisi I DPR RI dalam waktu dekat ini akan segera memanggil Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) dalam rangka meminta penjelasan uruh mengenai awal penyebab tragedi itu terjadi.

Ia pun meminta Panglima TNI dan KSAD segera melakukan langkah investigasi agar nantinya dapat menjelaskan secara gamblang dan menyeluruh soal peristiwa ledakan di agenda rapat bersama Komisi I DPR yang akan datang.

“Apakah sudah dilakukan sesuai dengan standard operating procedure (SOP) yang telah ditetapkan atau ada kelalaian yang dilakukan oknum TNI dalam pemusnahan?” beber Soleh.

Meski begitu, Soleh mengaku juga turut  memahami bahwa insiden ledakan itu bisa saja terjadi secara instan meski sebelumnya TNI telah menerapkan sistem keamanan yang ketat.

Namun, menurut Soleh, banyaknya masyarakat yang ada di lokasi pemusnahan itu telah menjadi tanda tanya khusus yang nantinya harus dijelaskan oleh TNI lantaran tempat itu cukup beresiko untuk dihadiri masyarakat.

“Ini yang kami tidak bisa menduga-duga. Maka harus dilakukan investigasi untuk mengetahui penyebab meninggalnya warga sipil dan anggota TNI,” ujar Soleh.

Legislator asal daerah pemilihan (Dapil) Jawa Barat XI itu menyebut TNI sebetulnya dapat belajar dari peristiwa yang terjadi di masa lalu yakni ledakan gudang peluru yang telah terjadi di markas TNI AL di Cilandak, Jakarta Selamat di tahun 1980-an.

Selian itu Soleh menambahkan, bahwa sebagai perwakilan dari Komisi I DPR RI, pihaknya juga menyampaikan duka yang sangat mendalam kepada keluarga dari 13 orang yang meninggal dunia dan meminta maap terkait insiden itu.

“Semoga korban yang meninggal dunia dalam keadaan khusnul khatimah dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dalam menghadapi musibah tersebut,” pungkasnya. (GIB)

Post Views121 Total Count
LAINNYA
x