Menteri PKP Ara Sebut Prabowo Setuju Danantara Dukung Biaya Pembangunan 3 Juta Rumah Rakyat

TODAYNEWS.ID – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menyebut Presiden Prabowo telah menyetujui program proyek pembangunan 3 juta perumahan untuk rakyat akan dibantu dengan BPI Danantara.

Dalam keteranganya, sosok yang akrab disapa Ara itu menuturkan, Presiden Prabowo menyetujui agar BPI Danantara dapat menyuntikan dana bantuan dalam rangka untuk mensukseskan program 3 juta rumah untuk rakyat.

Baca Juga

1 bulan  lalu

Kemenaker Sebut 24 ribu Buruh di PHK Sejak Awal Januari Hingga April 2025 

97 Gibran Negus

Ara mengungkapkan, dukungan langsung Presiden Prabowo itu disampaikan pada saat dirinya menghadap ke kediamannya pada Kamis (8/5/2025) malam.

Ara mengaku, juga menindaklanjuti dukungan Prabowo dengan mengadakan agenda pertemuan bersama Ketua Satgas Perumahan Hashim Djojohadikusumo dan juga direksi Himpunan Bank Negara (Himbara) Jumat sore, (9/5/20245)..

“Beliau sangat memberi dukungan, makanya pertemuan hari ini terjadi. Bagaimana support Danantara, supaya bisa ada support pembiayaan yang besar,” kata Ara kepada wartawan.

Baca Juga

1 bulan  lalu

5 Fakta Penyebab Ledakan Amunisi di Garut Tewaskan 13 Orang

64 Gibran Negus

Di sisi lain, Ara meyakini bahwa Presiden Prabowo memiliki prinsip mendorong kemandirian Indonesia dengan berdiri diatas kaki sendiri di setiap sektor.

Ara menegaskan, pihaknya juga tidak menutup jika memang ada investasi yang ingin masuk dalam pembangunan 3 juta rumah rakyat tersebut namun jika memang bisa dilakukan mandiri dengan bantuan Danantara alangkah lebih baik.

“Kalau ada investasi, itu sangat bagus. Tapi kita juga punya Danantara yang luar biasa,” tutur Ara.

Kendati demikian, Politikus Partai Gerindra itu tidak menyampaikan berapa jumlah investasi yang bisa berpotensi dikucurkan oleh pihak Danantara untuk menopang biaya pembangunan perumahan.

Ia menambahkan bahwa jumlah anggaran yang dikucurkan oleh Danantara saat ini masih tetap di diskusikan oleh masing-masing perbankan dan sejumlah pihak.

“Kami mesti ajak ngomong satu-satu,” tandas Ara. (GIB)

105 Total Count