x

Mensos Tegaskan Tidak Ada Test Akademik saat Daftar Sekolah Rakyat

waktu baca 2 menit
Minggu, 4 Mei 2025 22:00 128 Gibran Negus

TODAYNEWS.ID Menteri Sosial (Mensos) Syaifullah Yusuf alias Gus Ipul menegaskan bahwa tidak ada tes akademik dalam proses seleksi calon siswa program Sekolah Rakyat.

“Hanya tes kesehatan dan administrasi,” kata Gus mengutip pada Minggu (4/5/2025).

Gus Ipul menuturkan bahwa syarat penerimaan siswa Sekolah Rakyat yakni para pendaftar akan masuk dalam kategori kelompok Desil 1 dan 2 yang sebelumnya ditentukan berdasarkan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN).

Ipul menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan Desil 1 dan 2 adalah pengkategorian golongan masyarakat miskin ekstrem dan miskin.

“Tidak setiap orang daftar, terus bisa diterima, tapi dipastikan dulu yang miskin ekstrem,” tegasnya.

Tahapan selanjutnya yaitu akan ada proses verifikasi dan juga validasi dengan metode home visit atau kunjungan langsung ke rumah calon peserta yang akan dilakukan oleh petugas pendamping Program Keluarga Harapan (PKH).

Kemudian petugas pendamping PKH akan melaporkan hasil kunjungan itu kepada Lurah, Camat dan petugas BPS, dan kemudian selanjutnya akan diserahkan ke Pemerintah Kota dan Kabupaten untuk di eken oleh Wali Kota atau Bupati.

Proses tersebut harus dilakukan untuk mencegah potensi Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) dalam penerimaan murid di Sekolah Rakyat.

“Harus datengin sendiri sama pak wali, setengah-setengah miskin nggak boleh. Kadang-kadang kan mohon maaf di bawah itu ada KKN, ini saudaranya tetangga, ini saudaranya RT, ini saudaranya wali kota, tim suksesnya wali kota, tim suksesnya mensos, walah walah, ruwet pokoknya,” terang Gus Ipul.

“Dan kalau bisa yang nggak ada di dapodik, jadi kita ambil yang paling bawah,” lanjut Gus Ipul.

Gus Ipul mengatakan bahwa pihaknya saat ini telah diperintahkan Presiden Prabowo untuk mematangkan konsep pembangunan Sekolah Rakyat.

Gus Ipul menyebut, ide Sekolah Rakyat ini sejatinya digagas oleh Presiden Prabowo yang bertujuan untuk memberikan fasilitas pendidikan ke seluruh masyarakat kategori miskin.

Menurut Gus Ipul, ide Sekolah Rakyat ini adalah bentuk gagasan yang menggabungkan pendidikan formal, dan pembentukan karakter bagi siswa yang dibalut dengan konsep asrama seperti pesantren.

“Setelah itu (proses seleksi dan penerimaan siswa) ada pemetaan kemampuan. Karena latar belakang siswanya berbeda-beda, mau disetarakan dulu, setelah itu, baru proses pembelajarannya dimulai,” beber Gus Ipul.

Gus Ipul mengatakan pemerintah telah menargetkan pembangunan 200 sekolah rakyat yang nantinya akan tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.

Gus Ipul menambahkan, tahun ini pemerintah berhasil membangun kurang lebih 53 Sekolah Rakyat dan akan segera diresmikan untuk menerima siswa tahun ajaran 2025 sampai 2026.

“Saya mendapatkan kabar, baha sudah ada 500 lebih kepala sekolah yang memang dari data yang dimiliki Kemendikdasmen layak untuk menjadi kepala sekolah di lingkungan Sekolah Rakyat,” tutup Gus Ipul.

Post Views129 Total Count
LAINNYA
x