TODAYNEWS.ID – Antonio Conte menyebut kemenangan Napoli atas Lecce sebagai langkah besar menuju gelar juara Serie A. Namun, ia tetap waspada dan mengingatkan pernah kalah di hari terakhir perebutan gelar.
“Kemenangan ini adalah langkah penting, meskipun bukan yang terpenting,” ujar Conte usai laga. Ia mengakui laga di Stadio Via del Mare sangat sulit.
Napoli menang tipis 1-0 lewat skema bola mati yang dirancang dari latihan. Scott McTominay berperan penting dengan gerakan mengecoh yang membuat Giacomo Raspadori bisa mencetak gol.
Conte menyadari laga kontra Lecce sarat emosi karena berlangsung di kampung halamannya. Ia mengatakan, “Saya khawatir karena Lecce berjuang untuk bertahan dan kami datang dengan banyak pemain cedera.”
Cedera kembali menimpa Napoli saat Stanislav Lobotka tertatih di babak kedua. Conte berharap gelandang andalannya itu bisa pulih sebelum laga selanjutnya.
“Kami tidak punya Neres, Buongiorno, Juan Jesus,” tegasnya soal krisis pemain. Ia menyesalkan situasi yang terus memaksa timnya tampil tidak dengan kekuatan penuh.
Conte mengungkapkan perubahan taktik karena keterbatasan pemain. Ia menggunakan formasi 4-4-2 dengan Matias Olivera tampil sebagai bek tengah darurat.
“Orang-orang mengira ini normal, tapi Olivera baru pertama kali main sebagai bek tengah,” katanya. Ia juga memuji mental para pemain yang tetap solid di tengah keterbatasan.
Salah satu contohnya, kiper Simone Scuffet yang tampil cemerlang di laga sebelumnya. “Ini tim yang merespons dengan semua orang, seperti yang dilakukan Scuffet saat melawan Bologna,” ujarnya.
Pelatih Napoli itu sempat terlihat emosi saat peluit akhir dibunyikan. Namun ia membantah marah, dan menyebut perasaannya lebih ke arah tekanan psikologis.
“Perbedaan antara hasil imbang dan kemenangan hari ini mengubah hidup saya,” tegas Conte. Ia menyebut laga ini menguras energi dan meninggalkan stres berat.
Dengan kemenangan ini, Napoli hanya butuh tujuh poin dari tiga laga tersisa untuk mengunci gelar. Syarat itu berlaku jika Inter Milan menyapu bersih seluruh laga tersisa.
Jika berhasil, Conte akan mencetak rekor membawa tiga klub berbeda juara Serie A. “Saya akan mengatakannya jika dan ketika itu terjadi,” katanya.
“Karena yang menang menulis sejarah. Yang lain hanya membacanya,” tutupnya.