TODAYNEWS.ID – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung kembali untuk menjalankan program sterilisasi kucing. Khususnya untuk kucing liar.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Kota Bandung Wilsandy Saefulloh menyampaikan, sterilisasi menjadi langkah utama pengendalian.
Meski belum memiliki data pasti, DKPP Kota Bandung mencatat jumlah kucing liar di Bandung pada 2022 diperkirakan mencapai 15 ribu ekor.
“Sambil memetakan data populasi, kita juga melakukan intervensi melalui program pengendalian,” kata Wilsandy Saefulloh, Jumat (24/4/2025).
Ia menuturkan, program sterilisasi kucing ini sudah dilakukan pada tahun lalu. Saat itu pihaknya bekerja sama dengan komunitas Let’s Adopt Indonesia.
Program sterilisasi itu merupakan program gratis. Sehingga banyak mendapat sambutan positif dari masyarakat.
Di tahun ini, program tersebut akan dilanjutkan dengan nama populasi kucing teridentifikasi liar, dan direncanakan dimulai pada Agustus mendatang.
“Program ini akan difokuskan pada wilayah dengan populasi kucing liar tinggi, termasuk area perbatasan kota yang dinilai berisiko terhadap penyebaran penyakit seperti rabies,” tuturnya.
Wilsandy menjelaskan, sterilisasi tidak hanya bertujuan mengendalikan jumlah kucing liar. Tetapi juga menjaga kesehatan hewan dan lingkungan.
“Kucing yang telah disterilisasi akan diberi penandaan guna memudahkan proses pendataan dan pemantauan,” ujar dia.
Pihaknya menilai, perlunya tindakan cepat karena satu indukan kucing dapat melahirkan puluhan anak dalam setahun jika tidak dikendalikan.
“Oleh sebab itu, meskipun data lengkap belum tersedia. Program ini tetap dijalankan dengan asumsi adanya overpopulasi,” jelasnya.
Ia menambahkan, DKPP Kota Bandung membuka jalur pelaporan bagi warga yang menemukan kucing liar atau mengalami insiden gigitan atau cakaran.
“Laporan tersebut akan ditindaklanjuti bersama Dinas Kesehatan untuk penanganan lebih lanjut. Sejauh ini, kasus rabies di Kota Bandung masih nol,” pungkasnya.(Mohammad)