TODAYNEWS.ID – Gubernur Jabar Dedi Mulyadi secara terang-terangan mengaku sudah menandai Kepala Daerah yang tidak responsif. Baik itu Bupati maupun Wali Kota.
Hal itu diungkapkan Dedi Mulyadi pada sambutannya dalam acara Halal Bihalal Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (8/4/2025).
Dedi Mulyadi alias KDM mengaku saat ini terdapat Kepala Daerah yang responsif atau tidaknya saat ia mencoba menghubunginya.
Ia mengaku setiap pukul 04.30 WIB, mencoba untuk menghubungi Bupati atau Wali Kota di Jabar yang hanya sekadar memastikan kesiapannya dalam bekerja, terutama dalam melayani masyarakat.
“Setiap setengah 5 saya telepon Bupati Wali Kota, sudah saya tandai, siapa yang angkat dan tidak angkat. Karena kalau pagi-pagi saya pastikan mereka harus turun melayani masyarakat dengan baik,” ujarnya.
KDM memastikan hal itu bukan bermaksud untuk kepentingan politik para kepala daerah. Melainkan sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada masyarakat yang telah mendapatkan amanat untuk menjadi pemimpin.
“Bukan untuk politik. Ke depan belum tentu dipilih oleh rakyat, ada rencana dipilih DPR,”
“Melainkan sebagai bentuk tanggungjawab pemimpin, untuk kepentingan dan perbaikan pembangunan daerah bagi masyarakat,” jelasnya.
KDM berharap dengan kerjasama yang dilakukan bersama seluruh kepala daerah, baik Bupati dan Wali Kota akan membuat Jabar semakin lebih baik dalam lima tahun ke depan.
“Jadi kita bukan untuk itu. Saya enggak mikir untuk itu. Saya hanya berpikir, lima tahun bekerja ada perubahan. Orang menganggap Jawa Barat adalah provinsi terbaik di Indonesia,” tegasnya.
Sebelumnya, KDM sempat membocorkan satu kepala daerah yang tidak responsif saat dihubunginya. Ia adalah Bupati Indramayu, Lucky Hakim.
Pada akhirnya, Lucky Hakim pun berlibur ke Jepang tanpa melalui proses izin ke KDM. Sehingga sanksi menanti Lucky Hakim.
135 Total Count