x

Pengusaha RI Waspadai Dampak Tarif Balasan AS, Dorong Negosiasi Pemerintah

waktu baca 2 menit
Minggu, 6 Apr 2025 14:10 53 Afrizal Ilmi

TODAYNEWS.ID – Gabungan pengusaha dari berbagai sektor di Indonesia menyuarakan kekhawatiran atas kebijakan tarif balasan yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Indonesia dikenakan tarif sebesar 32%, yang berpotensi menekan angka ekspor nasional.

AS merupakan salah satu pasar utama bagi berbagai produk Indonesia. Karena itu, tarif balasan ini dikhawatirkan akan berdampak signifikan terhadap berbagai sektor industri, termasuk listrik, elektronik, dan keramik.

Asosiasi Produsen Peralatan Listrik Indonesia (APPI) menyebut kebijakan tarif AS mengancam ekspor produk kelistrikan, seperti transformator, panel listrik, dan meteran listrik.

Selama ini, produk-produk tersebut telah menembus pasar AS dan negara lainnya.

“Produk kelistrikan kita sudah terbukti kompetitif secara kualitas. Kami butuh dukungan pemerintah untuk mempertahankan industri lokal,” ujar Dewan Pengurus APPI, Sabtu (5/4/2025).

APPI mendorong pemerintah segera melakukan negosiasi dengan AS guna menurunkan atau membatalkan tarif balasan tersebut.

Dari sektor elektronik, Gabungan Pengusaha Elektronik (Gabel) mengusulkan agar pemerintah memperluas kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebagai bentuk proteksi dalam negeri.

Sekretaris Jenderal Gabel, Daniel Suhardiman, menilai Indonesia berisiko menjadi sasaran limpahan produk asing dari negara-negara yang terkena tarif AS. Tanpa perlindungan TKDN, pasar domestik bisa dibanjiri barang impor.

“Pelonggaran TKDN akan menghapus lapangan kerja dan membuat investasi di sektor ini kehilangan kepastian,” ujarnya.

Sementara itu, Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) khawatir terhadap kemungkinan banjirnya produk keramik dari India, yang selama ini merupakan eksportir besar ke AS.

Ketua Umum Asaki, Edy Suyanto, menyebut potensi pengalihan ekspor dari India ke Indonesia dapat mengancam eksistensi industri keramik nasional. Asaki pun meminta langkah konkret perlindungan dari pemerintah.

Sebagai solusi, Asaki juga membuka peluang impor gas alam cair (LNG) dari AS, guna menstabilkan pasokan dan harga gas yang kini menyentuh US$16,77/mmbtu. Ini bisa menjadi bentuk timbal balik dalam negosiasi perdagangan Indonesia-AS.

Pengusaha berharap pemerintah segera menginisiasi dialog dagang dengan otoritas ekonomi AS, agar dampak negatif kebijakan tarif ini bisa diminimalisasi.

Post Views54 Total Count
LAINNYA
x