x

Sejarah Panjang Devil Horns: Dari Tradisi Kuno ke Ikon Musik Metal

waktu baca 2 menit
Selasa, 1 Apr 2025 07:01 71 Akbar Budi

TODAYNEWS.ID – Devil Horns, atau yang dikenal sebagai “sign of the horns,” adalah gestur tangan yang populer dalam budaya rock dan heavy metal.

Gestur ini dilakukan dengan mengangkat jari telunjuk dan kelingking, sementara jari tengah dan manis ditekuk menyentuh ibu jari.

Asal-usul gestur ini dapat ditelusuri hingga budaya Mediterania kuno, terutama dalam tradisi Italia. Dalam bahasa Italia, gestur ini dikenal sebagai “corna”, yang digunakan untuk menangkal “malocchio” atau mata jahat.

Tradisi ini diwariskan turun-temurun di keluarga Italia sebagai simbol perlindungan. Masyarakat percaya bahwa corna bisa mengusir roh jahat dan melindungi dari energi negatif.

Dalam dunia musik, Ronnie James Dio, vokalis legendaris Black Sabbath, dikenal sebagai orang yang mempopulerkan gestur ini. Dio mengadopsinya dari neneknya yang sering menggunakan corna dalam kehidupan sehari-hari.

Dio mulai memperkenalkan devil horns saat bergabung dengan Black Sabbath pada 1979. Ia ingin memiliki gestur khas yang berbeda dari Ozzy Osbourne, yang sebelumnya menggunakan tanda “peace” saat tampil.

Meskipun Dio memopulerkannya, beberapa musisi lain juga tercatat pernah menggunakan gestur ini sebelumnya. John Lennon dari The Beatles, misalnya, terlihat melakukan gestur tersebut dalam promosi film Yellow Submarine tahun 1967.

Selain itu, Geezer Butler, bassist Black Sabbath, juga terlihat menggunakan gestur ini dalam foto tahun 1969. Namun, baru setelah Dio rutin menggunakannya di atas panggung, devil horns menjadi identik dengan musik metal.

Menariknya, gestur serupa juga digunakan dalam konteks yang berbeda di luar musik. Di Universitas Texas, gestur ini dikenal sebagai “Hook ‘em Horns” dan digunakan sebagai simbol dukungan bagi tim olahraga mereka sejak tahun 1955.

Pada tahun 2017, Gene Simmons dari KISS mencoba mendaftarkan devil horns sebagai merek dagang. Ia mengklaim bahwa gestur tersebut pertama kali digunakan secara komersial olehnya pada 1974.

Namun, klaim tersebut menuai banyak kritik dari komunitas musik dan akhirnya Simmons menarik kembali aplikasinya. Banyak pihak berpendapat bahwa gestur ini telah lama digunakan dan tidak bisa diklaim oleh satu orang saja.

Meski awalnya berasal dari tradisi kuno, devil horns telah berevolusi menjadi simbol solidaritas bagi penggemar musik metal. Gestur ini kini menjadi ikon dalam setiap konser rock dan metal di seluruh dunia.

Dengan sejarahnya yang panjang dan maknanya yang terus berkembang, devil horns tidak hanya sekadar gestur, tetapi juga lambang dari budaya, kebebasan, dan semangat perlawanan dalam dunia musik. (Jal)

Post Views72 Total Count
LAINNYA
x