TODAYNEWS.ID – Direktur Eksekutif Citra Institute, Yusak Farchan menilai, dukungan yang Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri terhadap pengesahan RUU TNI menandakan bahwa PDIP perlahan mulai merapat ke pemerintah.
Ia berpendapat bahwa PDIP akan sulit bicara lantang di Parlemen. Sebab, banteng mulai mendekat ke pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
“Ke depan, sulit berharap PDIP bersuara garang dan kritis atas kebijakan-kebijakan pemerintah,” ujarnya kepada TODAYNEWS, Rabu (26/3/2025).
Ia mengatakan, PDIP tetap kritis tetapi sikap itu akan berlangsung di luar Parlemen dan hanya untuk isu-isu tertentu saja.
“Suara kritis PDIP hanya terlihat di level DPP, itupun terbatas hanya dalam isu-isu tertentu. Jadi auranya, PDIP memang sudah berkoalisi dengan Prabowo,” katanya.
Ia mengatakan, sejak Sekjen Hasto Kristiyanto menjadi tersangka, taring kritis DPP PDIP sudah mulai rapuh.
“Sejak Hasto jadi tersangka, sel-sel politik Hasto di DPP cenderung mlempem. Jadi faksi Puan semakin kuat. Kalau bicara Faksi Puan kan cenderung dukung Prabowo,” katanya.
Sebelumnya, Ketua DPR RI yang Ketua DPP PDIP, Puan Maharani menyebut Revisi Undang-Undang TNI mendapatkan dukungan dari Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Ia mengatakan Revisi UU TNI ini memang menjadi harapan dari Ketum Megawati.
“Mendukung, karena memang sesuai dengan apa yang diharapkan,” katanya kepada wartawan di Gedung Parlemen, Senayan, Kamis (20/3/2025).
Ia menampik bahwa dukungan tersebut sebagai tanda bahwa partai berlambang banteng moncong putih itu akan menjadi pendukung pemerintah.
Ia menegaskan bahwa saat ini DPR sedang bekerja sama dengan pemerintah untuk mewujudkan cita-cita bangsa.
“Kami di sini di DPR bersama-sama bergotong royong akan bersama dengan pemerintah demi bangsa negara,” jelasnya.