x

Dirut Pertamina Akui Sengaja Menghilang, DPR Soroti Grup WA ‘Orang Senang’ dalam Skandal Korupsi

waktu baca 2 menit
Rabu, 12 Mar 2025 15:19 118 Afrizal Ilmi

TODAYNEWS.ID – Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri, mengaku sengaja menghilang dari publik setelah Kejaksaan Agung (Kejagung) mengungkap kasus korupsi tata kelola minyak yang menyeret sejumlah petinggi Pertamina.

Simon mengatakan dirinya tidak ingin memperkeruh suasana dengan pernyataan yang bisa dianggap defensif. Oleh karena itu, ia memilih menunggu hingga Kejagung membeberkan hasil penyelidikan mereka.

“Pada awal konferensi pers dari Kejaksaan Agung, tentunya kami menghormati proses hukum dan fakta yang ditemukan. Jadi, saya tidak ingin muncul dulu supaya tidak memperkeruh suasana,” ujar Simon dalam rapat bersama Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (11/3/2025).

Meski kasus tersebut terjadi sebelum dirinya menjabat, Simon tetap merasa bertanggung jawab dan menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat.

“Sebagai pimpinan yang diberi amanah saat ini, ini adalah tanggung jawab saya juga. Saya hadir untuk meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia atas kejadian yang membawa kejatuhan di masyarakat. Berikan kami kesempatan untuk bekerja keras dan kembali mendapatkan kepercayaan dari publik,” ucapnya.

DPR Soroti Grup WhatsApp ‘Orang Senang’

Dalam rapat yang sama, anggota Komisi VI DPR, Mufti Anam, menyoroti keberadaan grup WhatsApp bernama ‘Orang Senang’ yang diduga digunakan oleh para tersangka kasus korupsi untuk berkomunikasi.

Mufti menilai grup tersebut membuktikan bahwa skandal ini adalah kejahatan yang dilakukan secara terstruktur dan sistematis.

“Jika benar, maka ini adalah orkestrasi kejahatan yang masif dan terstruktur dari hulu ke hilir yang sudah terjadi bertahun-tahun,” ujarnya.

Mufti juga mengecam tindakan para pelaku yang diduga merayakan korupsi mereka di tengah penderitaan rakyat akibat harga BBM yang terus naik.

“Menangis hati kami, Pak. Naudzubillah, jadi ternyata mereka melakukan (korupsi) selama ini dengan kesadaran,” kata Mufti dengan nada geram.

Sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Harli Siregar, mengonfirmasi adanya grup WhatsApp tersebut. Namun, ia mengaku belum mengetahui secara detail isi percakapan yang terjadi di dalamnya.

“Saya dengar, tapi kurang tahu detailnya,” ujar Harli.

Kasus korupsi tata kelola minyak Pertamina ini disebut-sebut merugikan negara hingga triliunan rupiah. Kejaksaan Agung berjanji akan menindak tegas semua pihak yang terlibat dalam skandal ini.

Post Views119 Total Count
LAINNYA
x