TODAYNEWS.ID — Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri, melakukan kunjungan ke Kejaksaan Agung RI untuk membahas penegakan hukum terkait pengelolaan minyak mentah.
Dalam pertemuan itu, ia menegaskan komitmen Pertamina dalam meningkatkan transparansi dan akuntabilitas perusahaan.
Simon menyatakan bahwa kasus korupsi yang melibatkan anak perusahaan Pertamina pada periode 2018-2024 menjadi bahan introspeksi. Ia memastikan perusahaan terus berupaya menutup celah yang bisa menghambat tata kelola yang baik.
“Momentum ini menjadi momen bagi kami untuk terus introspeksi diri,” ujar Simon dalam konferensi pers penanganan perkara di Pertamina di Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Kamis (6/2/2025).
“Kami akan terus meningkatkan tata kelola perusahaan agar jauh lebih baik ke depan,” tambahnya.
Selain soal tata kelola, Simon menyoroti kualitas BBM yang beredar di pasaran. Pertamina memastikan uji kualitas BBM rutin dilakukan setiap tahun dengan menggandeng Lemigas.
“Bukan hanya karena kejadian ini, tapi ini sudah menjadi kegiatan rutin,” kata Simon. Ia menjelaskan bahwa pengujian dilakukan oleh Lemigas terhadap seluruh badan usaha hilir, termasuk Pertamina.
Dalam beberapa kesempatan terakhir, Pertamina telah melakukan uji sampel BBM di 75 titik. Lokasi pengujian mencakup Terminal Pertamina Pelumpang serta 33 SPBU di Jakarta, Depok, Bogor, dan Tangerang Selatan.
“Hasil dari pengujian itu menunjukkan bahwa kualitas produk BBM Pertamina sudah sesuai dengan standar spesifikasi teknis yang dipersyaratkan oleh Ditjen Migas Kementerian ESDM,” ungkap Simon.
Tak hanya itu, Pertamina juga melibatkan surveyor independen untuk menguji kualitas produknya. Beberapa lembaga yang dilibatkan antara lain Surveyor Indonesia dan TUV Rheinland Indonesia.
Menurut Simon, hasil uji dari surveyor independen menunjukkan bahwa BBM Pertamina memenuhi standar yang ditetapkan Ditjen Migas. Pengujian ini akan dilakukan secara berkelanjutan di seluruh wilayah Indonesia.
“Uji ini akan kami lakukan secara terus-menerus,” ujar Simon. “Kami ingin memastikan bahwa produk yang dihasilkan Pertamina sesuai standar dan didistribusikan sesuai aturan,” tegasnya.
Simon berharap upaya ini bisa meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap BBM Pertamina. Ia juga menegaskan komitmen perusahaan untuk terus memperbaiki tata kelola dalam distribusi energi.
Kunjungan ke Kejaksaan Agung ini menjadi langkah strategis bagi Pertamina dalam membangun tata kelola yang lebih baik. Dengan dukungan lembaga hukum, perusahaan pelat merah ini berkomitmen menjaga integritas dan transparansi.
Caption Foto: Dirut Pertamina Simon Aloysius Mantiri dalam konferensi pers penanganan perkara di Pertamina di Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Kamis (6/2/2025).