TODAYNEWS.ID — Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengungkapkan bahwa Piala Presiden 2025 akan menggunakan konsep baru dengan mengundang klub luar negeri. Klub-klub tersebut merupakan tim yang saat ini diperkuat oleh pemain Timnas Indonesia di kompetisi internasional.
Turnamen ini dijadwalkan berlangsung pada Juli 2025 dan akan menjadi ajang spesial bagi para pemain Indonesia yang berkarier di luar negeri. Erick memastikan bahwa ajang ini akan menjadi bagian dari upaya membangun ekosistem sepak bola Indonesia yang lebih kompetitif.
“Piala Presiden 2025 akan digelar dengan konsep berbeda dari tahun sebelumnya, dengan mencoba mengundang klub-klub dari luar negeri yang memiliki pemain nasional kita untuk bertanding di Indonesia,” kata Erick.
Saat ini, sejumlah pemain Timnas Indonesia merumput di berbagai liga top dunia, termasuk di Inggris. Marselino Ferdinan dan Ole Romeny membela Oxford United, Nathan Tjoe-A-On bermain di Swansea City, Elkan Baggott di Blackpool, dan Justin Hubner di Wolverhampton U-21.
Belanda juga menjadi tujuan beberapa pemain Indonesia, seperti Thom Haye (Almere City), Calvin Verdonk (NEC Nijmegen), Mees Hilgers (FC Twente), dan Eliano Reijnders (PEC Zwolle). Selain itu, ada Ragnar Oratmangoen di klub Belgia FCV Dender dan Shayne Pattynama di KAS Eupen.
Di Asia, sejumlah pemain Timnas juga tampil di liga-liga kompetitif. Sandy Walsh bermain untuk Yokohama Marinos di Jepang, Pratama Arhan membela Bangkok United, sementara Asnawi Mangkualam memperkuat Port FC di Thailand.
Erick Thohir menekankan bahwa Piala Presiden 2025 bukan sekadar turnamen, tetapi juga bagian dari upaya membangun ekosistem sepak bola yang lebih kompetitif.
Ia ingin memastikan bahwa pemain Indonesia yang bermain di luar negeri benar-benar mendapat kesempatan tampil, bukan hanya sebagai strategi pemasaran klub.
“Kami berharap pemain yang bermain di klub benar-benar bermain atau paling tidak jadi pilihan untuk bermain. Ini yang mau kami dorong insentifnya,” ujar Erick.
PSSI ingin memberikan apresiasi kepada klub-klub yang serius dalam mengembangkan bakat pemain Indonesia dengan mengundang mereka ke turnamen ini. Langkah ini juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas sepak bola nasional.
Piala Presiden selama ini menjadi turnamen pramusim bagi klub-klub Liga 1 Indonesia. Dengan konsep baru ini, ajang tersebut tidak hanya menjadi persiapan kompetisi domestik tetapi juga mempertemukan klub lokal dengan tim-tim luar negeri.
Erick optimistis perubahan format ini akan berdampak positif bagi perkembangan sepak bola Indonesia. Penggemar pun menantikan turnamen ini sebagai kesempatan untuk melihat para pemain Timnas Indonesia beraksi melawan klub mereka di luar negeri.