x

Politisi Jadi Bos BPI Danantara, Bhima Yudhistira Singgung Lembaga Investasi Era Jokowi

waktu baca 1 menit
Senin, 24 Feb 2025 22:39 141 Gibran Negus

JAKARTA, todaynews.id – Direktur Eksekutif dari Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengingatkan BPI Danantara jangan dijadikan sebagai alat untuk elektoral.

Hal tersebut Bhima sampaikan menyoroti soal petinggi yang berada di BPI Danantara adalah politisi.

“Government standar itu menjadi hal yang penting ya seperti Good Corporate Government, kemudian IHSG itu menjadi hal penting,” katanya kepada TODAYNEWS, Senin (24/2/2025).

Ia memandang bahwa penunjukan bos-bos di BPI Danantara terdapat kesalahan. Meski ada keterlibatan mantan presiden dan pimpinan organisasi keagamanaan sebagai pengawas Danantara.

“Penunjukan komisarisnya itu menurut saya Prabowo salah, ketika eks Presiden, pimpinan ormas itu jadi pengawas, nggak begitu caranya,” sambung Bhima.

Seharusnya, kata Bhima, Presiden Prabowo berkaca pada kasus lembaga investasi yang pernah diluncurkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada tahun 2020 lalu.

Nama lembaga investasi itu Indonesia Investment Authority (INA). Bhima bilang, INA merupakan lembaga sovereign wealth fund (SWF).

Ia menyebutkan bahwa Danantara sebagai badan super investment fee high call. Di mana lembaga tersebut harus menarik kerja sama internasional agar dapat berinvenstasi di Indonesia.

Maka dari itu, tata kelola investasi yang berada di Danantara harus dijalankan dengan benar.

“Artinya apa artinya pembelajaran mengenai INA SWF sebelumnya, tata kelola itu menjadi hal yang sangat penting,” pungkasnya. (GIB)

Post Views123 Total Count

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pilkada & Pilpres

INSTAGRAM

1 day ago
1 day ago
2 days ago
2 days ago

LAINNYA
x