TODAYNEWS.ID — Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga, Taufik Hidayat, memastikan bahwa pemusatan latihan nasional (Pelatnas) cabang olahraga bulutangkis tidak akan terdampak oleh kebijakan efisiensi anggaran pemerintah. Ia menegaskan bahwa pelatnas bulutangkis harus tetap berjalan dalam kondisi apa pun.
“Dari dulu, ada dan tidak ada efisiensi (pelatnas) cabor (cabang olahraga) bulutangkis harus tetap jalan,” kata Taufik, mengutip dari laman resmi Kemenpora, Kamis (20/2/2025).
Menurut Taufik, bulutangkis menjadi salah satu cabang olahraga prioritas yang mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Potensi besar untuk meraih medali di Asian Games 2026 dan peluang lolos ke Olimpiade 2028 menjadi alasan utama.
Meskipun kebijakan efisiensi anggaran tengah diterapkan, program pelatnas bulutangkis akan terus berjalan tanpa hambatan. Taufik menegaskan bahwa pembinaan atlet harus tetap berlangsung demi menjaga daya saing di level internasional.
Ia meminta PBSI dan federasi olahraga lainnya untuk lebih aktif mencari sumber pendanaan tambahan. Langkah ini dinilai penting agar program pembinaan tidak hanya bergantung pada dana pemerintah.
Taufik menekankan bahwa olahraga membutuhkan kontinuitas dalam pembinaan agar atlet tetap dalam kondisi siap bertanding. Semua agenda kejuaraan dunia sudah terjadwal, sehingga jeda panjang dalam pembinaan bisa berdampak negatif.
Pemerintah, melalui Kemenpora, telah memangkas anggaran sebesar Rp1,29 triliun untuk tahun 2025. Pemangkasan ini merupakan bagian dari kebijakan efisiensi yang diterapkan dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Meski demikian, kebijakan tersebut tidak akan mengganggu prioritas utama dalam dunia olahraga, termasuk bulutangkis. Pemerintah tetap berkomitmen mendukung cabang olahraga yang berpotensi menyumbang prestasi bagi Indonesia.
PBSI diharapkan lebih kreatif dalam menggalang dana dari sektor swasta dan sponsor. Kerja sama dengan berbagai pihak dapat menjadi solusi dalam memastikan kelangsungan pelatnas.
Selain itu, Taufik juga mengingatkan bahwa banyak negara lain terus meningkatkan pembinaan atlet mereka. Indonesia tidak boleh tertinggal dalam persaingan global, terutama di cabang olahraga unggulan seperti bulutangkis.
Kebijakan efisiensi memangkas sejumlah program kerja Kemenpora, namun tidak untuk pelatnas cabang olahraga strategis. Pemerintah tetap berupaya menjaga stabilitas pendanaan untuk sektor-sektor prioritas.
Kemenpora juga terus berkoordinasi dengan berbagai stakeholder olahraga untuk memastikan semua program berjalan efektif. Upaya ini bertujuan agar para atlet tetap mendapatkan fasilitas dan dukungan terbaik.
Taufik optimistis Indonesia bisa terus bersaing di level internasional dengan strategi pembinaan yang tepat. Ia mengajak semua pihak untuk bersama-sama mendukung kemajuan olahraga nasional.